Jakarta – PT Era Awan Digital memperkenalkan Eranyacloud, sebuah cloud service provider yang bisa diandalkan, aman, dan simpel dengan dukungan 24 jam setiap hari. Eranyacloud yang sudah masuk ke bisnis ini sejak 2020 mengaku siap menggarap atau membantu pelaku sektor jasa keuangan melakukan transformasi digital.
“Industri jasa keuangan sedang gencar melakukan transformasi digital. Kita sudah ada beberapa klien di sektor keuangan. Alasan kita mengambil sertifikasi (ISO 9001/27001) sejak awal adalah karena kita ingin mengejar industri jasa keuangan dan perbankan, mereka membutuhkan itu. Kita siap garap segmen keuangan dan perbankan,” tutur Shaanee P. Harjani, Chief Executive Officer (CEO) Eranyacloud di Jakarta, Kamis, 25 Agustus 2022.
Shaanee menambahkan, Eranyacloud memang tidak spesifik membidik satu segmen atau industri tertentu. Eranyacloud siap membantu semua pelaku industri dari berbagai sektor untuk mempercepat transformasi digital.
Ia mencontohkan, dalam beberapa waktu ke depan, pihaknya menyiapkan sistem atau platform yang bisa membantu pelaku industri asuransi. Ini terkait penerapan standar International Financial Reporting Standard (IFRS 17) atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 74).
Sejak memulai bisnis cloud service provider pada 2020, seluruh layanan dan infrastruktur sudah memiliki sertifikasi ISO 9000/27001. Layanan yang disediakan Eranyacloud antara lain public and private cloud, cloud backup protect, disaster recovery, virtual security operation center (vSOC), web application security (WAF), email collaboration, dan managed services dengan multi cloud capability.
Meski enggan menyebut angka pasti, Shaenee menyebut sejak 2020 sampai sekarang, bisnis Eranyacloud mengalami pertumbuhan 500%. Hal ini tidak lepas dari akselerasi transformasi digital yang dilakukan pelaku berbagai industri, dan terdorong oleh adanya pandemi COVID-19.
Fani Fatullah, Chief Technology Officer (CTO) Eranyacloud menambahkan, nantinya semua pelayanan atau services Eranyacloud akan diintegrasikan dalam single dashboard untuk memudahkan pengguna.
Adapun tantangan yang dihadapi pelaku industri apapun dalam melakukan transformasi digital umumnya adalah dari sisi sumber daya manusia (SDM) dan proses. Karena secara teknologi sebenarnya industri sudah sangat siap.
“Bottleneck transformasi digital biasa people dan process, kalau technology kita sudah ready,” tegasnya. (*) Ari Astriawan.