Jakarta – Lini bisnis employee benefit Manulife Indonesia hingga kuartal keempat 2015 membukukan aset sebesar Rp12,6 triliun. Angka ini naik 16% dibandingkan dengan 2014 yang sebesar Rp10,85 triliun.
Chief of Employee Benefits Manulife Indonesia, Nur Hasan Kurniawan menyebut, pada 2015 lalu, pihaknya melakukan beberapa program guna mendukung program employee benefit. Diantaranya adalah peluncuran program miAccount yaitu aplikasi bergerak mobile application. Lewat aplikasi ini, nasabah bisa mengecek jumlah dana dan juga transaksinya. Pihaknya juga dengan telaten memberikan edukasi mengenai pentingnya employee benefit kepada perusahaan-perusahaan di seluruh Indonesia.
“Kami tidak hanya menyiapkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk program pensiun, pesangon dan asuransi kesehatan kumpulan tetapi juga menawarkan layanan unggul dan didukung teknologi mobile,” sebut Nur Hasan di kantor Manulife, Selasa 16 Februari 2016.
Sampai akhir kuartal empat lalu, program employee benefit Manulife telah mengelola dana pensiun lebih dari delapan ratus ribu karyawan di 4.898 perusahaan.
“Klien korporasi kita selama 2015 naik 13% menjadi 1.408,”tambahnya.
Head of Employee Benefits Manulife Indonesia, Karjadi Pranoto menambahkan, penjualan employee benefit Manulife Indonesia pada 2015 mengalami penjualan Rp1,8 miliar. Naik dibandingkan dengan posisi 2014 yang sebesar Rp1,4 miliar.
“Setelah adanya BPJS ketenagakerjaan, pasar employee benefit di Indonesia mengalami kalibrasi,” sebutnya.
Karjadi menyebut, beberapa perusahaan saat ini tidak keberatan untuk membayarkan dana BPJS ketenagakerjaan yang sifatnya wajib. Banyak perusahaan, sadar akan pentingnya pencadangan pesangon yang harus dibayarkan kepada karyawannya ketika pensiun.
“Karena itu kami memberikan services tambahan seperti digital asset,”pungkasnya.(*) Gina Maftuchah