Jakarta – Hanya ada empat kandidat calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik yang memenuhi syarat tampil di panggung debat keempat dan terakhir tahun ini, pada Rabu malam (12/6), waktu setempat.
Ini berarti warga AS akan mendengar lebih banyak visi-misi dari masing-masing kandidat sebelum pemilihan pendahuluan pada 23 Januari mendatang.
Keempat kandidat capres AS dari Partai Republik yang akan ikuti debat, yakni mantan Gubernur New Jersey Chris Christie, Gubernur Florida Ron DeSantis, mantan Gubernur South Carolina Nikki Haley, dan pengusaha Vivek Ramaswamy.
Baca juga: Menlu China Bakal Berkunjung ke PBB Pekan Depan
Menariknya, satu hal baru yang akan menjadi topik debat nanti perihal pembebasan sandera Israel oleh Hamas. Tampaknya, keempat kandidat capres tersebut berada di posisi mendukung Israel.
Mereka pun diperkirakan akan menyalahkan Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat lantaran tidak merundingkan pembebasan lebih banyak warga Amerika. Mereka juga bisa berbeda pendapat tentang taktik perang.
“Saya pikir meskipun akan ada pertanyaan tentang gencatan senjata dan perlu tidaknya hal itu. Juga untuk tetap mengupayakan pembebasan lebih banyak sandera,” kata Direktur Urusan Debat di Universitas Michigan Aaron Kall, dinukil VOA Indonesia, Rabu, 6 Desember 2023.
Menurutnya, jika hal tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya maka operasi ofensif di Gaza dapat terus berjalan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Baca juga: Kamala Harris Desak Israel Lindungi Warga Sipil di Gaza
“Jika itu tidak berhasil, mereka harus mengizinkan agar operasi ofensif di Gaza dapat terus berjalan. Jadi hanya taktik yang buruk untuk mendapatkan hasil yang terbaik,” teranya.
Diketahui, para kandidat akan memiliki waktu dua jam untuk berbicara kepada para pemilih Partai Republik. Pemungutan suara dalam kaukus di negara bagian Iowa, yang pertama dalam tahap pilpres AS kali ini, akan dilangsungkan pada 15 Januari.
Sementara pemilihan pendahuluan atau primary pertama akan diselenggarakan di New Hampshire pada 23 Januari. (*)
Editor: Galih Pratama