Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, ada empat poin yang perlu dilakukan Indonesia untuk mendorong halal value chain agar dapar tembus dan bersaing dengan pasar global.
Pada poin pertama, Perry menekankan pentingnya sertifikasi halal guna mempersiapkan diri dalam menghadapi perkembangan industri dan pasar dari produk-produk halal global. Menurutnya, berbagai negara dunia kini berlomba mengembangkan sertifikasi maupun produk halal, baik di bidang makanan dan minuman, fesyen, hingga kosmetik.
“Kita di Indonesia sering menganggap halal itu biasa dan di Indonesia sebagian besar produk itu halal. Kenapa harus disertifikasi? Kalau untuk kebutuhan sendiri tidak apa apa, tapi untuk ke depan, dalam konteks indonesia is one of the player in the world, kita harus percepat sertifikasi halal,” kata Perry melalui video conference di Jakarta, Senin 21 Mei 2021.
Poin kedua, Perry ingin mendorong ekosistem value chain dari sisi pelaku usaha. Dalam hal ini, integrasi antar unit usaha perlu dilakukan guna mendukung pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan rakyat. Sementara itu, pada poin ketiga, pelaku bisnis produk halal harus terus mengembangkan kualitas dari sisi produk, yang difokuskan pada lima sektor, di antaranya makanan, fesyen, kosmetik, farmasi, dan energi terbarukan.
“Kenapa food? Karena basis ekonominya adalah paling kecil, value added-nya besar dan tingkat dukungan ke pertumbuhan ekonomi besar, baik pertanian yang primer dan industri yang berkaitan dengan process food itu menjadi penting,” jelasnya.
Perry menambahkan, hal terakhir yang tak kalah penting ialah dorongan dari sisi pemasaran. Tidak hanya dari sisi produksi, pemasaran menurutnya menjadi sangat penting, baik dengan melakukan kampanye gaya hidup halal, webinar, pameran, dan termasuk penggunaan platform digital. (*)
Editor: Rezkiana Np