Jakarta – Emiten teknologi, PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR) meluncurkan platform sosial berbasis website bernama “NALA”, yang merupakan platform sosial yang dikembangkan oleh FUTR untuk memberikan manfaat finansial bagi seluruh pengguna internet dan media sosial di seluruh Indonesia.
NALA menawarkan peluang tak terbatas bagi siapa pun yang ingin mengoptimalkan penghasilan melalui gadget mereka. Dari berbagi konten, merancang aset kreatif, mengisi survei, memberikan rating/review, hingga menjual produk dan layanan. NALA memberikan wadah inklusif bagi pengguna untuk mengekspresikan diri dan mendapatkan manfaat finansial.
Tak hanya berfokus pada individual, NALA juga membuka peluang luas bagi pelaku bisnis dari berbagai industri untuk memperluas jangkauan produk mereka. Sementara itu, sejak diluncurkan pertama kali pada September 2023 lalu, terpantau sudah lebih dari 1.500 orang mendaftar di NALA. Hal tersebut menunjukkan antusiasme yang luar biasa dari masyarakat terhadap platform ini.
Baca juga: Media Sosial Harus Dipisah Dengan E-commerce, Ternyata Ini Bahayanya!
Berdasarkan laporan We Are Social, terdapat lonjakan pengguna media sosial di Indonesia sebesar 167 juta orang pada awal tahun 2023, yang merupakan 60,4% dari total populasi negara. Seiring dengan pertumbuhan media sosial di Indonesia juga melahirkan sejumlah creator dan influencer baru sebanyak 159 akun dengan lebih dari 10 juta pengikut di Instagram, TikTok, dan Youtube.
Kondisi ini tentunya menunjukkan bahwa masih luas cakupan pasar yang dapat digarap oleh NALA, serta menjadikan Indonesia sebagai pasar yang lebih menjanjikan bagi pemilik brand dan marketer.
Selain itu, menurut laporan Partipost dalam Influencer Marketing Report 2023 menyatakan bahwa di tahun 2023, lebih dari separuh (57,5%) brand Indonesia menetapkan anggaran marketing di atas Rp100 juta dan akan menghabiskan hingga 50% dari anggaran tersebut untuk influencer marketing.
Sejalan dengan pertumbuhan digital yang terus meningkat, jumlah ini diperkirakan akan terus bertumbuh dan menjadi potensi besar di bidang periklanan digital. FUTR meyakini dapat memanfaatkan peluang ini dengan potensi kontribusi pendapatan sebesar 36,13% pada tahun 2024.
Presiden Direktur FUTR, Martha Rebecca mengungkapkan, peluncuran Nala ini merupakan tahap awal untuk membantu mendorong peningkatan ekonomi kreatif digital Indonesia. Seluruh kalangan masyarakat yang memiliki media sosial dapat memanfaatkan ekosistem digital ini untuk mendapatkan manfaat finansial.
“Menghadirkan ekosistem digital ini merupakan usaha inovatif yang kami lakukan untuk kemudahan pengguna. Dengan menggabungkan keahlian dari para talenta-talenta kreatif Perseroan, pengembangan Nala dapat dilakukan secara berkesinambungan dan membuka seluas-luasnya potensi kolaborasi dengan berbagai kalangan untuk turut membangun ekosistem digital yang bisa memberikan manfaat dan nilai tambah tinggi bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya dikutip 23 Oktober 2023.
Perseroan telah menetapkan target strategis guna meningkatkan jumlah pengguna NALA secara signifikan, baik dari sisi pengguna jejaring sosial maupun dari sisi pemilik brand/klien. FUTR berencana untuk merambah pasar lokal dan regional dengan tujuan memperluas cakupan NALA, sehingga dapat menjadi jembatan bagi berbagai brand dalam menjangkau pangsa pasar yang lebih luas.
Baca juga: Lini Imaji (FUTR) Kembangkan Artificial Intelligent Data Dashboard
Selain itu, FUTR juga akan mengembangkan fitur-fitur baru dalam platform NALA yang bertujuan untuk membantu brand dalam mengukur kepuasan konsumen, mendapatkan market insight, serta meningkatkan minat beli pelanggan terhadap suatu produk melalui fitur survei, rating, dan review.
FUTR berkomitmen untuk terus mengembangkan serta memperbaiki fungsionalitas platform NALA, dengan penekanan khusus pada penyediaan fitur-fitur yang lebih baik dan lebih mudah diaplikasikan. Inovasi produk dan peningkatan kualitas layanan akan menjadi poin fokus utama, dengan tujuan memastikan bahwa pengguna internet di Indonesia dapat tetap produktif dan meraih penghasilan yang signifikan dalam menghadapi era penetrasi digital di Tanah Air. (*)