Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor pada November 2024 mengalami kontraksi. Tercatat, nilai ekspor November 2024 sebesar USD24,01 miliar atau turun 1,70 persen secara bulanan (mtm), dibandingkan bulan sebelumnya pada September 2024 yang sebesar USD24,42 miliar.
“Total nilai ekspor mengalami penurunan secara bulanan, didorong oleh penurunan nilai ekspor non migas, terutama pada komoditas lemak dan minyak hewan nabati, bijih logam terak dan abu, tembaga dan barang daripadanya,” ujar Amalia Adininggar Widyasanti, Plt. Kepala BPS dalam Rilis BPS, Senin, 16 Desember 2024.
Secara rinci, ekspor migas turun sebesar 2,10 persen atau sebesar USD1,32 miliar pada November 2024, dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar USD1,35 miliar.
Baca juga: LPEI Salurkan Kredit Rp300 Miliar ke Bio Farma untuk Dukung Ekspor Farmasi
Baca juga: Batik Lokal Terancam Impor, Kemenkop Turun Tangan Keluarkan Jurus Andalan
Sementara, untuk ekspor non migas juga menurun sebesar 1,67 persen atau secara nilai sebesar USD22,69 miliar, dibandingkan pada Oktoner 2024 sebesar USD23,08 miliar.
Bila dilihat secara tahunan, nilai ekspor November 2024 mengalami peningkatan sebesar 9,14 persen secara tahunan (yoy). Pada November nilai ekspor menjadi USD24,01 miliar dibandingkan November 2023 sebesar USD22,00 miliar.
“Kenaikan ini didorong oleh peningkatan ekspor non migas, terutama pada nikel dan barang daripadanya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, serta mesin dan perelngkapan elektrik serta bagiannya,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama