Jakarta – Pemerintah optimistis ekspor Indonesia ke Uni Eropa akan meningkat hingga 50 persen setelah Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa atau Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) rampung.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perjanjian IEU CEPA tengah dalam tahap pembahasan finalisasi, yang dibahas dalam pertemuan dengan EU Commissioner for Trade and Economic Security Maroš Šefčovič di Brussels.
“Status adalah task perundingan telah selesai dan sejumlah isu teknis mampu diselesaikan dalam putaran terakhir di tingkat Chief Negotiator. Pertemuan ini merupakan komitmen kuat dari Pemerintah Indonesia agar perundingan dengan negara-negara mitra strategis dan potensial bisa diselesaikan," ujar Airlangga dalam keterangan resmi.
Baca juga: Ekspor RI Sepanjang Januari-April 2025 Capai USD87,36 Miliar
"Tujuannya adalah untuk membuka pasar peningkatan perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan dan mengurangi trade barrier, baik itu dalam bentuk tarif maupun non-tariff barrier,” sambungnya.
Kesepakatan tersebut menandai hampir berakhirnya proses perundingan yang telah berlangsung selama sembilan tahun, mencakup 19 putaran utama serta dialog intensif dalam beberapa bulan terakhir.
Hasil akhir dari perundingan tersebut akan segera diumumkan dan dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa.
Uni Eropa sendiri merupakan mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia, dengan total nilai perdagangan mencapai USD30,1 miliar pada 2024.
Baca juga: Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Terus Tergerus Jadi USD160 Juta
Neraca perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa mencatatkan surplus yang meningkat signifikan, dari USD2,5 miliar pada 2023 menjadi USD4,5 miliar pada 2024.
“Indonesia dan Uni Eropa semangat untuk menggunakan momentum situasi yang saat ini penuh ketidakpastian dan tidak bisa diprediksi, komoditas utama Indonesia dan Uni Eropa bersifat saling melengkapi ataupun komplementer, tidak berkait bersaing secara langsung. Tentunya ini sama-sama memperkuat supply chain ataupun rantai pasok pasar dunia sehingga percepatan dari penyelesaian ini menjadi sangat penting,” kata Airlangga.
Airlangga menjelaskan, salah satu manfaat utama dari implementasi IEU-CEPA adalah penghapusan tarif impor secara signifikan. Dalam 1-2 tahun setelah perjanjian berlaku, sebanyak 80 persen ekspor Indonesia ke Uni Eropa akan menikmati tarif 0 persen.
Baca juga: BPS Tak Lagi Rilis Data Ekspor-Impor Secara Bulanan, Ini Gantinya
Komoditas unggulan seperti produk padat karya (alas kaki, tekstil, dan garmen), minyak sawit, perikanan, serta sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik akan mendapat perlakuan preferensial yang lebih adil.
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting ASII membuka Astra Auto Fest 2025 di BSD sebagai upaya mendorong pasar otomotif… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More
Poin Penting BNI Sekuritas menggandeng Yayasan KSE melalui program CSR We Move, We Share, We… Read More