Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (16/1) diperkirakan bergerak melemah. Indeks dolar AS yang diperkirakan menguat tersebut ditopang lemahnya data ekonomi Eropa serta jelang voting kesepakatan keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Nilai tukar rupiah di pasar spot hari ini dibuka melemah 40 poin atau 0,28 persen di level Rp14.130 per dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebelumnya masih mampu ditutup rebound dengan menguat 35 poin atau 0,25 persen ke level Rp14.090 per dolar AS pada perdagangan Selasa (15/1).
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail dalam riset hariannya di Jakarta, Rabu, 16 Januari 2019 mengatakan, dollar index diperkirakan menguat ke level 96.0-96.20 terhadap beberapa mata uang kuat utama dunia seperti euro dan yen, yang juga berdampak pada pelemahan rupiah.
“Rupiah kemungkinan akan melemah ke level Rp14.100-Rp 14.150 per dolar AS,” ujarnya.
Lemahnya data ekonomi Eropa serta jelang voting kesepakatan keluarnya Inggris dari Uni Eropa, memberikan sentimen terhadap penguatan dolar AS. Data pertumbuhan ekonomi Jerman sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Eropa hanya sebesar 1,5 persen di 2018, merupakan yang terendah sejak lima tahun terakhir.
Di Inggris sendiri, Perdana Menteri Theresa May kalah telak dalam voting di parlemen terkait kesepakatan antara Inggris-Uni Eropa dalam proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa (brexit). Theresa May mengalami kekalahan hingga 230 suara setelah 432 anggota dewan menolak rancangannya sementara hanya 202 yang mendukungnya. (*)