Bogor – Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, menyebutkan bahwa dengan meluncurnya perdagangan bursa karbon pada Selasa kemarin (26/9) dinilai mampu memberikan dampak yang positif bagi pembiayaan korporasi.
“Bursa karbon itu memberikan ruang untuk potensi financing juga ya buat corporate jadi opsi untuk memanfaatkan peran Indonesia yang lebih green, yang lebih sustainable itu kan poinnya di situ,” ucap Andry saat ditemui media dikutip, 27 September 2023.
Baca juga: Bursa Karbon Resmi Diluncurkan, Volume Transaksi Tembus 459.495 Ton
Kemudian, dirinya menyebutkan bahwa dengan kehadiran bursa karbon telah memberikan pilihan pembiayaan yang lebih beragam, di mana salah satunya dengan memanfaatkan pengurangan karbon yang bernilai tambah.
“Saya rasa positif buat company buat menjadi sumber dari pembiayaan dia, juga sumber untuk penerimaan dia, juga ketika kemudian ketika diimplementasikan,” imbuhnya.
Menurutnya dengan potensi bursa karbon mampu mencapai Rp3.000 triliun seperti yang diungkapkan Presiden Joko Widodo, dapat mendukung para korporasi untuk lebih memerhatikan pembiayaan hijau dan keberlanjutan.
Baca juga: CIMB Niaga jadi Pembeli Pertama Unit Karbon dalam Peluncuran Bursa Karbon Indonesia
Adapun, selepas diluncurkan, bursa karbon berhasil ditutup dengan volume transaksi mencapai 459.953 ton CO2 dengan total transaksi mencapai 27 transaksi.
Selain itu, pada perdagangan perdananya bursa karbon berhasil meraih total nilai transaksi mencapai Rp29,2 miliar dengan penutupan harga pasar reguler Rp77.000 dari dibuka Rp69.600. (*)
Editor: Galih Pratama