Jakarta – Menyikap kondisi perekonomian terkini, Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk yang baru yakni Eko Rachmansyah Gindo mengaku siap membawa perseroan menghadapi tantangan di tahun ini Setelah melewati masa yang cukup sulit pada tahun lalu, Bukopin optimistis akan mencapai perbaikan kinerja pada 2018.
“Mungkin bagi Bukopin kita selama 2017 kemarin growth kami enggak terlalu besar lima persen ya. Mungkin tahun 2018 ini kami akan fokus perbaiki kualitas daripada aset, sumber dana,” ujarnya, di Jakarta, Rabu 10 Januari 2018.
Lebih lanjut dirinya menambahkan, bahwa dengan tidak adanya kepemilikan saham dominan di Bank Bukopin maka perseroan perlu melakukan diversifikasi target pertumbuhan. Di mana, sejauh ini industri perbankan merupakan industri yang intensive capital untuk pertumbuhan.
“Kami juga perbaiki kualitas kredit sehingga ke depannya kami harap Bank Bukopin enggak selalu tambah modal untuk mendukung pertumbuhan daripada asetnya, ini yang harus dilakukan,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, Bukopin juga akan fokus pada bisnis trade finance untuk meningkatkan fee based income perseroan. Upaya tersebut, tambah dia, diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan kredit sehingga mampu menopang kinerja perusahaan.
Pada kuartal III 2017, Bank Bukopin mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp782,4 miliar tumbuh negatif dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara pertumbuhan aset mencapai 13,65 persen dari Rp94,6 triliun menjadi Rp106,9 triliun.
Adapun pertumbuhan kredit pada periode tersebut tercatat sebesar Rp68,69 triliun atau naik 0,66 persen dari Rp68,24 triliun. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp87,34 triliun atau tumbuh 19,56 persen dari Rp73,05 triliun yang didominasi dana mahal sebesar 65,93 persen. (*)