Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa efisiensi anggaran akan tetap dilakukan pada tahun 2026 sebagai upaya memperkuat kualitas belanja pemerintah.
Sri Mulyani menjelaskan, pihaknya saat ini tengah memonitor berbagai langkah efisiensi yang dilakukan sepanjang tahun ini. Menurutnya, hasil evaluasi terhadap efisiensi anggaran pada 2025 akan menjadi rujukan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2026.
“Pasti dilakukan, itu tadi. Jadi kalau mau disampaikan jawaban saya tegas iya dilakukan. Strateginya mengacu pada Asta Cita 8 prioritasnya Bapak Presiden, baru dan kita optimalkan berdasarkan program-program yang di develop oleh Kementerian Lembaga tentu saja dengan arahan dan guidance dari Bapak Presiden,” ujar Sri Mulyani di Kompleks DPR RI, dikutip, Rabu, 21 Mei 2025.
Baca juga: OJK Ikut Efisiensi Anggaran Rapat hingga Perjalanan Dinas
Bendahara negara ini menegaskan bahwa penguatan kualitas belanja pada 2026 akan dilakukan melalui efisiensi belanja operasional dan rekonstruksi belanja agar lebih produktif dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
“Penguatan kualitas belanja dilakukan dengan melanjutkan efisiensi belanja operasional dan rekonstruksi belanja agar lebih produktif dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat,” jelasnya.
Baca juga: Sri Mulyani Targetkan Defisit APBN 2026 Maksimal 2,53 Persen dari PDB
Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) tahun 2026, belanja negara ditargetkan berada di kisaran 14,19 persen hingga 14,75 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
“Pemerintah juga memperbaiki sinergi dan harmonisasi kebijakan pusat dan daerah untuk peningkatan kualitas belanja daerah agar lebih produktif, perbaikan kualitas layanan publik, dan penguatan kemandirian daerah,” paparnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Danantara Indonesia dan BP BUMN mengerahkan 1.066 relawan serta 109 armada truk melalui… Read More
Poin Penting Komdigi ajukan delisting delapan aplikasi yang diduga menyalahgunakan data nasabah pembiayaan kendaraan bermotor… Read More
Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More
Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More
Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More