Perbankan

Efisiensi Anggaran, Apa Dampaknya ke Industri Perbankan?

Jakarta – Wakil Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Taswin Zakaria menyoroti kebijakan efisensi anggaran pemerintah yang berpotensi memberikan multiplier effect, termasuk bagi industri perbankan. 

Taswin mengatakan pertumbuhan kredit perbankan nasional masih mencatatkan double digit. Namun, pertumbuhan tersebut masih belum merata terjadi di seluruh kategori bank, bahkan kenaikan tersebut lebih banyak terjadi pad kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) IV. Sementara bank KBMI III dan di bawahnya mengalami pertumbuhan yang lebih bervariasi. 

“Kalau kita bedah satu-satu, mungkin pertumbuhan double digit itu masih didominasi oleh bank BUKU (KBMI) IV. Mungkin kalau kita lihat bank BUKU III ya tidak semuanya, kan mayoritas tidak tumbuh double digit,” kata Taswin usai acara Kelas Jurnalis Perbanas, dikutip, Jumat, 21 Februari 2025. 

Baca juga: Sri Mulyani Ingatkan PTN Tidak Naikkan UKT Akibat Efisiensi Anggaran

Taswin menjelaskan bahwa tren pertumbuhan kredit double digit tersebut akan semakin menantang di tahun ini. Pasalnya, dengan adanya efisiensi anggaran dari pemerintah berpotensi memberi dampak pada belanja negara, sehingga menimbulkan multiplier effect bagi ekonomi. 

“Kita tahu bahwa belanja negara itu mempunyai multiplier effect terhadap ekonomi. Karena biasanya untuk menggerakkan ekonomi ya pemerintah itu ada peran untuk memancing, memancing pertumbuhan-pertumbuhan dengan spending,” imbuhnya.

Selain itu, multiplier effect ini juga akan berimbas ke sektor riil maupun swasta, yang mana dapat menurunkan spending atau belanja. Hal tersebut, tambah Taswin, memungkinkan akan berdampak kepada menurunnya penyaluran kredit perbankan. 

“Bisa jadi (penurunan kredit). Karena yang tadi kan banyak sektor swasta ini kan aktivitas bisnisnya juga mengikuti belanja negara, dan kalau belanja negara dihemat ya akan berdampak seperti itu,” ungkap Taswin. 

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran negara sebesar Rp306,69 triliun untuk tahun anggaran 2025.

Hal tersebut direspons oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae yang mengatakan, pemangkasan tersebut akan memberi dampak pada kegiatan bisnis di dalam negeri termasuk sektor perbankan. 

Baca juga: DPR Wanti-wanti Efisiensi Anggaran Jangan Sampai Ada PHK

Namun, ia menyatakan jika sektor perbankan di Tanah Air memiliki bekal yang kuat untuk menghadapi tantangan ini. Sebab, sejauh ini perbankan telah menerapkan prinsip kehati-hatian yang baik, terlebih pasca reformasi 1998. 

“Kabar baiknya, karena memang dalam penerapan bisnis kehati-hatian bank, kita sudah cukup bagus. Bahkan semenjak reformasi 1998, banyak sekali perubahan peraturan perundang-undangan dan juga peningkatan rasio-rasio keuangan yang sesuai dengan internasional standar,” ucap Dian, dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025 baru-baru ini. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

22 mins ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

22 mins ago

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

2 hours ago

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

16 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

16 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

17 hours ago