Jakarta – Pasar rakyat atau pasar tradisional memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian dan kehidupan sosial. Di Indonesia, pasar rakyat menjadi salah satu penggerak utama perekonomian lokal. Kontribusi mereka signifikan dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil, dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,05 persen pada triwulan III 2023.
Namun, pasar rakyat di Indonesia saat ini kondisinya menghadapi berbagai tantangan. Persaingan dengan pasar modern, meningkatnya penggunaan platform e-commerce, dan infrastruktur yang kurang memadai menyebabkan penurunan jumlah dan daya tarik pasar rakyat.
Baca juga: Laba Bersih Adira Finance Susut 7 Persen di Semester I 2024, Ini Penyebabnya
Tantangan ini semakin bertambah dengan adanya kebijakan sertifikasi halal untuk berbagai produk yang dijual di pasar rakyat. Berdasarkan data Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), hingga tahun 2023 baru sekitar 30 persen dari total pedagang pasar yang telah memiliki sertifikat halal.
Sehingga pemerintah memutuskan kewajiban sertifikasi halal yang semula direncanakan berlaku penuh pada Oktober 2024, ditunda penerapan sanksinya hingga Oktober 2026.
Melihat kondisi tersebut, PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk (Adira Finance) melalui Unit Usaha Syariah bersinergi dengan Danamon Syariah dan Zurich Syariah menyelenggarakan Festival Pasar Rakyat (FPR) 2024.
Direktur Penjualan, Pelayanan dan Distribusi Adira Finance, Niko Kurniawan menjelaskan, ini merupakan sebuah rangkaian kegiatan pemberdayaan, edukasi, kesehatan, kesenian dan budaya.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pasar menjadi ruang publik yang kreatif menuju Pasar Rakyat yang SEJAHTERA (Sehat-Hijau-Bersih-Terawat),” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (4/9).
Lebih lanjut, Niko mengatakan pihaknya mendukung keberlanjutan pasar rakyat yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat transaksi ekonomi, tetapi juga sebagai pusat interaksi sosial dan budaya yang kuat.
Baca juga: Menko Airlangga: Kolaborasi Pelaku Usaha Retail dan UMKM Dorong Pertumbuhan Ekonomi RI
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan bahwa pasar rakyat mampu bersaing di era modern dan SEJAHTERA, tentunya melalui dukungan dari berbagai mitra strategis, baik pemerintahan maupun pihak swasta,” ucapnya.
FPR 2024 mencakup beberapa kegiatan, di antaranya, Program Asistensi Sertifikasi Halal, Literasi Keuangan Dan Digitalisasi Pasar, Layanan Kesehatan Gratis, Bersih Pasar, dan Revitalisasi Pasar.
Selain itu, ada pula Pameran Inklusi Keuangan Syariah, Panggung Rakyat, serta berbagai perlombaan atau kuis untuk pedagang dan masyarakat sekitar pasar.
“Mari kembali ke pasar rakyat, rayakan kekayaan budaya lokal, bersama-sama wujudkan pasar rakyat yang SEJAHTERA dan berdaya saing” tutup Niko. (*) Alfi Salima Puteri