Jakarta – Islamic Insurance Society (IIS) siap bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh stakeholders di industri asuransi syariah di Indonesia dalam menyusun dan menyiapkan kurikulum berbasis kompetensi.
Hal tersebut bertujuan untuk menyiapkan tenaga ahli asuransi syariah yang berkualitas dan kompeten sesuai dengan SKKNI Perasuransian terbaru dan tantangan industri, serta sesuai dengan standar kompetensi dari BNSP.
Hal itu didiskusikan dalam Rapat Kerja Tahunan IIS bertempat di Bumi Gumati Sentul, Bogor, pada Sabtu (20/1) yang dipimpin oleh Ketua IIS periode 2023-2026, Edi Setiawan dalam rapat kerja yang membahas evaluasi program kerja tahun 2023 dan rencana program kerja tahun 2024.
Baca juga: Ini Dia Outlook Pertumbuhan Asuransi Syariah di Tahun Politik
Edi juga mengungkapkan bahwa, sebagai sebuah perkumpulan ahli asuransi syariah, IIS siap untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya Insani (SDI) yang kompeten dan berkualitas sesuai dengan tingkatannya bagi industri perasuransian syariah.
“Potensi industri asuransi syariah di Indonesia masih sangat besar untuk terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan perbankan syariah dan ekosistem syariah,” ucap Edi dalam keterangannya, Sabtu, 20 Januari 2024.
Adapun, dalam mewujudkan dukungan tersebut, selama tahun 2023, IIS telah menyelenggarakan tujuh sesi pelatihan tingkat dasar atau basic yang diikuti oleh 262 peserta, dua sesi pelatihan tingkat ajun ahli sebanyak 36 peserta, dan satu sesi pelatihan tingkat ahli sembilan peserta.
Baca juga: Dorong Penetrasi Asuransi Syariah, Manulife Indonesia Luncurkan MPDS
Sehingga sampai dengan saat ini, terdapat 2.805 orang alumni tingkat basic, 473 orang tingkat ajun ahli, dan 74 orang tingkat ahli.
Selain pelatihan reguler, IIS juga melakukan kegiatan literasi untuk mempromosikan dan mensosialisasikan ilmu dan pengetahuan tentang asuransi syariah ke masyarakat. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra