Jakarta–PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyiapkan 2,5 juta keping uang elektronik (e-money) untuk mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), termasuk rencana elektronifikasi gardu tol di Indonesia.
Vice President Digital Banking and Financial Inclusion Bank Mandiri, Nandan Sandaya mengatakan, hal tersebut wajar dilakukan guna menghindari permintaan yang memuncak pada hari pertama pemberlakuan elektronifikasi gardu toll pada 31 Oktober 2017.
“Kita akan siapkan 2,5 juta kartu e-money baru Ini untuk antisipasi yang belum menggunakan kartu,” ungkap Nandan di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Jumat, 8 September 2017.
Dirinya menilai, angka tersebut cukup wajar melihat respons masyarakat Indonesia yang terbiasa membeli barang pada akhir masa ditutupnya sistem pembayaran tunai. Selain itu, budaya masyarakat yang terbiasa membeli barang lebih dari satu.
“Kami dari perbankan juga setuju bahwa khawatir masyarakat punya kebiasaan last minute. Makanya kami gencarkan sosialisasi dan promosi. Selain itu pasti banyak masyarakat yang beli lebih dari satu, untuk supir dan pribadi,” jelas Nandan.
Untuk itu, lanjut Nandan pihaknya sebagai pelopor e-money akan menyediakan jumlah uang elektronik lebih banyak. Nandan menjelaskan, dari lima juta transaksi jalan tol di Indonesia baru sekitar 1,5 juta yang nontunai, artinya masih ada 3,5 juta yang akan migrasi.
Selain penambahan jumlah kartu, pihaknya juga berniat untuk menambah titik top up (pengisian ulang kartu). Dimana nantinya top up bisa dilakukan di retailer tempat belanja, rest area dan lain lain.
Nandan menambahkan, pihaknya hingga akhir tahun ini juga optimis dapat memproduksi sekitar 13 juta kartu e-money guna melayani nasabah setia Bank Mandiri. “Saat ini total e-money kita sudah di angka 10 juta kartu, dan hingga akhir tahun bisa target 13,5 juta,” tukas Nandan. (*)
Editor: Paulus Yoga