Jakarta – Pemerintah telah resmi menetapkan ekonomi hijau sebagai strategi utama transformasi ekonomi untuk jangka menengah panjang. Berbagai pihak menyambutnya dengan sukacita, termasuk juga Allianz Indonesia.
Country Manager & President Director Allianz Life, yang juga menjabat Presiden Komisaris Allianz Utama Indonesia yakni David Nolan mengatakan, pihaknya saat ini berfokus pada beberapa area penting dalam rangka mendukung green economy atau ekonomi hijau.
“Kami punya tujuan-tujuan di tahun ini. Misalnya, mengurangi penggunaan kertas yang sudah dilakukan beberapa tahun ini. Kemudian, mengurangi penggunaan plastik yang bahkan turun sampai lima persen penggunaan listrik kami. Lalu, mendukung daur ulang dan juga mengurangi jejak karbon,” ujarnya, dalam sebuah webinar, Kamis, 24 Februari 2022.
Selain itu, lanjut David, ada pula sejumlah area lainnya yang menjadi fokus Allianz dalam mendukung green economy di Indonesia. Salah satunya, ialah dnegan special project investment. Menurutnya, proyek investasi ini mendukung hydro power plant atau pembangkit listrik tenaga air yang mungkin lebih baik ketimbang pembangkit listrik tenaga batubara.
Kedua, terkait dengan micro insurance atau asuransi mikro. David mengungkapkan, saat ini hanya sekitar tiga persen dari orang Indonesia yang telah memiliki asuransi. Dengan adanya pandemi tentunya akan menjadi lebih sulit, namun di sisi lain tentunya membutuhkan perlindungan atau proteksi. Asuransi mikro ini terkait dengan trade ini your waist atau tukar sampahmu.
“Jadi, ini juga memberikan pols bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu atau berpendapatan rendah. Tentunya ini untuk memperluas perlindungan kepada masyarakat,” kata David. (*)