Jakarta- Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memproyeksikan neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025 diperkirakan mencatat surplus sebesar USD1,85 miliar. Namun, angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan surplus pada Januari 2025 yang tercatat sebesar USD3,45 miliar.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan neraca pembayaran Indonesia pada Senin (17/3/2025).
“Penurunan ini sejalan dengan moderasi ekspor Indonesia, yang dipengaruhi oleh penurunan harga dan volume ekspor batu bara,” kata Andry dalam keterangannya, Jumat, 14 Maret 2025.
Baca juga: 57 Bulan Beruntun, Neraca Perdagangan RI Surplus USD3,45 Miliar di Januari 2025
Andry merinci bahwa ekspor Indonesia diperkirakan tetap menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 7,8 persen secara tahunan (yoy), namun mengalami kontraksi 3,2 persen secara bulanan (mom).
Penurunan ekspor bulanan ini terutama disebabkan oleh terkoreksinya ekspor batu bara, yang menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengalami penurunan volume 1 persen secara tahunan dan 9 persen secara bulanan.
Dari sisi harga, mayoritas komoditas ekspor utama Indonesia mengalami penurunan. Harga batu bara turun sebesar 10,1 persen (mom), sedangkan harga nikel juga turun tipis sebesar 0,7 peren (mom), yang turut berkontribusi pada penurunan total ekspor.
“PMI manufaktur Indonesia pada Februari 2025 juga mengkonfirmasi adanya penurunan permintaan dari pasar luar negeri,” tambahnya.
Baca juga: Alarm Ekonomi RI Menyala! Pajak Anjlok 41,8 Persen, Utang Pemerintah Bengkak 43,5 Persen
Di sisi lain, impor Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 2,6 persen (yoy) atau 5,1 persen (mom). Ini mencerminkan membaiknya kinerja PMI manufaktur Indonesia yang mendorong peningkatan impor bahan baku.
Adapun PMI manufaktur meningkat ke level 53,6 pada Februari 2025, didorong oleh peningkatan aktivitas produksi dan permintaan domestik.
“Perusahaan meningkatkan aktivitas pembelian bahan baku mereka ke tingkat tercepat sejak Mei tahun lalu,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama