Jakarta – Duel panas antara Donald Trump dan Joe Biden akan tersaji dalam debat perdana Pilpres AS, pada Kamis, 27 Juni 2024.
Debat sendiri bakal diselenggarakan oleh CNN di Studio Atlanta pada pukul 9 malam waktu setempat atau pada Jumat (28/6) pukul 08.00 WIB.
Debat ini dapat disaksikan secara streaming melalui media-media yang memegang hak siar acara debat tersebut.
Baca juga: Jadi Kandidat Kuat Pilpres AS 2024, Biden dan Trump Saling Serang demi Raih Suara
Acara debat perdana Biden vs Trump dipimpin moderator dari CNN, yakni Jake Tapper dan Dana Bash. Adapun, debat yang berlangsung 90 menit ini akan membahas bertema ekonomi dan kebijakan imigrasi.
Sebelumnya, baik Trump dan Biden telah memperingatkan rakyat AS apabila memilih pesaing mereka akan mengakibatkan bencana.
“Inflasi melanda, kejahatan tidak terkendali. Eropa kacau, Timur Tengah meledak, Iran semakin nekad. China sedang bergerak. Ini buruk, presiden yang buruk menyeret kita ke Perang Dunia ketiga,” komentar Trump, dilansir VOA Indonesia, Kamis, 27 Juni 2024.
Baca juga: Sah! DPR AS Sepakati Penyelidikan Pemakzulan Joe Biden
Adapun Biden, mengatakan bahwa Trump akan membuat Amerika mundur.
“Semua kemajuan, semua kebebasan, semua peluang terancam. Trump berusaha membuat negara ini melupakan betapa gelap dan goncangnya keadaan ketika dia menjadi presiden. Hal itu tidak pernah akan kita lupakan,” ujarnya.
Profesor Jurnalisme Alan Schroeder dari Northeastern University mengatakan, kontes pemilihan kali ini akan berlangsung secara ketat, sehingga hal-hal yang dipertaruhkan dalam perdebatan ini menjadi semakin penting.
“Saya berpendapat, hal-hal itu menimbulkan tekanan yang sama besar pada kedua kandidat, baik dari segi peluang yang diberikan perdebatan ini, maupun risikonya,” bebernya.
Sebab, perdebatan ini unik karena menampilkan seorang presiden yang menjabat dan seorang mantan.
“Jadi publik akan mengenal kedua kandidat ini sebagai pribadi, akan tahu temperamen mereka, cara berfikir, disposisi mereka. Tetapi tahun ini karena usia keduanya, ada kebutuhan untuk pemilih bisa mengatakan, apakah mereka dari segi mental mampu menjabat dan stabil sebagai presiden AS,” pungkas Profesor Ilmu Komunikasi Kathleen Hall Jamieson. (*)
Editor : Galih Pratama