Jakarta–Komisi XI DPR meminta penjelasan kepada pemerintah mengenai utang Indonesia dan peruntukannya. Sebab, hingga saat ini utang yang sudah mencapai Rp3.700 triliun tidak berdampak signifikan bagi rakyat miskin. Bahkan, angka kemiskinan malah bertambah.
“Kita tahu utang hanya untuk penelitian, tapi yang menggunakan penelitian juga si pemberi utang. Jadi tidak ada dampak positif yang bisa dirasakan rakyat,” kritik anggota Komisi XI Khaerul Saleh, di Kompleks DPR, Jakarta, Senin 24 Juli 2017.
Dirinya juga mengusulkan agar penggunaan dana-dana yang tidak efektif dan bersumber dari utang dapat diefisiensi, sehingga nantinya tidak memberatkan APBN karena harus menanggung cicilan utang dan bunga yang sebenarnya anggaran tersebut tidak diperlukan.
“Kalau ada pengurangan anggaran pada kementerian lembaga, seharusnya dana-dana yang bersumber pada utang saja yang dikurangi,” kata Khaerul. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More