“Pertanyaan yang perlu dijawab, kenapa Indonesia perlu belanja yang besar hari ini. Hampir 20 tahun ketersediaan infrastruktur di Indonesia indeknya turun bukan naik. Bahkan pada tahun 1990, indeks ketersediaan infrastruktur hanya 60 persen,” papar Sri Mulyani.
Baca juga: Dana Desa Bisa Turunkan Angka Kemiskinan
Sri Mulyani juga menjelaskan, dengan GDP yang meningkat, infrastruktur tidak bisa mengikuti mobilitas kelas menengah. “Saya rasa yang tinggal di Jakarta sudah bisa melihat kemacetan mengurangi produktifitas,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga menyampaikan, ia tidak bisa memilah mana saja uang yang berasal dari utang. Kemudian utang tersebut digunakan untuk apa saja secara detil. Pasalnya, anggaran yang bersumber dari penerimaan dan utang dikumpulkan menjadi satu dalam kas negara. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting BNI Sekuritas menggandeng Yayasan KSE melalui program CSR We Move, We Share, We… Read More
Poin Penting BRIDS dan Pegadaian meluncurkan layanan Gadai Efek Online di aplikasi BRIGHTS, memungkinkan investor… Read More
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More