Jakarta–Komisi XI DPR meminta penjelasan kepada pemerintah mengenai utang Indonesia dan peruntukannya. Sebab, hingga saat ini utang yang sudah mencapai Rp3.700 triliun tidak berdampak signifikan bagi rakyat miskin. Bahkan, angka kemiskinan malah bertambah.
“Kita tahu utang hanya untuk penelitian, tapi yang menggunakan penelitian juga si pemberi utang. Jadi tidak ada dampak positif yang bisa dirasakan rakyat,” kritik anggota Komisi XI Khaerul Saleh, di Kompleks DPR, Jakarta, Senin 24 Juli 2017.
Dirinya juga mengusulkan agar penggunaan dana-dana yang tidak efektif dan bersumber dari utang dapat diefisiensi, sehingga nantinya tidak memberatkan APBN karena harus menanggung cicilan utang dan bunga yang sebenarnya anggaran tersebut tidak diperlukan.
“Kalau ada pengurangan anggaran pada kementerian lembaga, seharusnya dana-dana yang bersumber pada utang saja yang dikurangi,” kata Khaerul. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More
Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More