Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sukses menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga diatas Rp1.000 triliun di 2019.
Keberhasilan tersebut tidak lepas, dari strategi perusahaan dalam menjaga kepercayaan nasabah untuk menyimpan dananya di BRI.
“DPK hingga akhir tahun 2019 berhasil menembus angka di atas Rp1.000 triliun yakni mencapai Rp1.021,39 triliun atau naik sebesar 8,17% yoy,” kata Direktur Utama Bank BRI Sunarso di Jakarta, Kamis, 23 Januari 2020.
Sunarso menjelaskan, Dana murah (CASA) sendiri masih mendominasi portofolio simpanan BRI, mencapai 57,71% dari total DPK atau senilai Rp589,46 Triliun.
Sunarso juga menjelaskan bahwa di tahun 2020 BRI akan fokus menggarap CASA untuk mengoptimalkan pertumbuhan dana melalui transaction banking di perkotaan maupun melalui micro saving dan micro payment di segmen mikro.
Hingga akhir Desember 2019, perolehan fee based income BRI tercatat mencapai Rp14,29 triliun atau tumbuh 20,1% yoy. Pencapain ini tergolong luar biasa, karena merupakan pertama kalinya BRI cetak fee income to total income ratio mencapai double digit sebesar 10%
“Melalui inovasi dan digitalisasi, perseroan terus menciptakan sumber-sumber pendapatan berbasis non bunga untuk menjaga tingkat profitabilitas,” imbuh Sunarso. (*)