Jakarta – Kontribusi Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Maybank Indonesia terhadap induk usahanya, dari sisi aset dan profitabilitas terus menunjukkan peningkatan. UUS Maybank berkontribusi 25,68% terhadap total aset perseroan per kuartal III-2022. Sedangkan dari sisi profitabilitas, porsinya mencapai 30%.
Taswin Zakaria, Presiden Direktur Bank Maybank Indonesia mengungkapkan, UUS Maybank Indonesia tumbuh sangat pesat dalam beberapa tahun belakangan karena mengadopsi strategi shariah first. Meskipun bisnis syariah ini masih menjadi UUS, Bank Maybank Indonesia sangat memprioritaskan produk dan layanan syariah bagi nasabahnya.
“Jadi strategi kami walaupun syariahnya masih unit, spiritnya sangat syariah. Apapun yang kami lakukan, apapun yang kami tawarkan ke nasabah, diprioritaskan solusi program syariahnya. Selama produk syariahnya ada, relevan dan bermanfaat. Harus bermanfaat ya, dan jelas solusinya. Kita mesti menjual produk dan layanan syariah dulu,” ujar Taswin saat membuka Media Briefing Bank Maybank Indonesia di Jakarta, Kamis, 19 Januari 2023.
Diakui Taswin, memang tidak semua produk dan solusi keuangan sudah ada yang syariahnya. Tapi di Maybank Indonesia sudah cukup berimbang antara produk syariah dan konvensional. Ke depan, pihaknya akan terus mendorong peningkatan porsi perbankan syariah.
“Ini kami ingin tingkat terus dan menjadi fokus kami. Tapi tentu harus disertai dengan inovasi terus menerus, itu yang haurs kami lakukan. Ini komiment kami ke nasabah ya, ke perbankan syariah. Kalau mau maju, kita harus punya solusi, harus punya produk. Tidak fair kalau kita punya strategi syariah tapi solusinya nggak lengkap. Solusinya nggak sebanyak produk konvesional. Ini yang menjadi PR kami, menjadi cambuk bagi teman-teman syariah untuk terus berinovasi dan menggulirkan produk-produk keuangan dan solusi keuangan syariah,” terangnya.
Sebagai informasi, secara nasional, marketshare perbankan syariah baru menembus 7% dari total aset perbankan nasional. Dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, porsi perbankan syariah sebenarnya masih jauh dibawah negara-negara muslim lain. Sebut saja Malaysia dengan porsi perbankan syariah sudah di atas 30%. Lalu ada Uni Emirat Arab dengan pangsa syariah 35%, apalagi dibandignkan Arab Saudi yang porsi perbankan syariahnya mencapai 70%.
“Dibandingkan negara lain untuk ukuran populasi Muslim terbanyak, kita masih jauh ketinggalan. Tetapi, beberapa tahun terakhir awareness mengenai perbankan syariah dan dorongan dari pemerintah ke perbankan syariah sudah mulai terlihat,” timpal Romy Buchori, Head Shariah Banking Maybank Indonesia. (*) Ari Astriawan