Kembali ke keuangan syariah, bila dirinci per sektor industri, tingkat pemahaman dan pemanfaatan masyarakat untuk perbankan syariah paling tinggi dengan indeks literasi 6,63 persen dan indeks inklusi 9,61 persen. Disusul indeks literasi dan inklusi IKNB syariah di 2,51 persen dan 1,92 persen untuk perasuransian. Lalu 1,63 persen dan 0,71 persen untuk pegadaian. Kemudian 0,19 persen dan 0,24 persen untuk lembaga pembiayaan. Sedangkan indeks literasi dan inklusi pasar modal syariah tercatat menjadi yang paling rendah hanya 0,02 persen dan 0,01 persen.
Baca juga: CAR Meningkat, Ketahanan Perbankan Syariah Terjaga
“Akan program ke Dewan Masjid Indonesia pada tahun ini (2017),” tukas Direktur Pasar Modal Syariah OJK, Fadilah Kartikasasi. Ia mengakui, bahwa kompetensi mengenai produk dan layanan keuangan syariah sumber daya manusia di industri pasar modal sangat perlu diperbaiki.
Untuk itu, lanjut Fadilah, OJK gencar melakukan workshop ke perusahaan manajer investasi, perusahaan efek dll. “Termasuk ke komunitas profesional juga sebagai target investor,” ujarnya. (*)