Jakarta – Pemerintah terus berupaya meningkatkan goverment spending dan mengakhiri kebijakan pengurangan subsidi. Di semester II ini, upaya pemerintah memperbaiki ekonomi begitu terlihat.
Diakui, pengurangan subsidi dalam bentuk kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) dan listrik pada semester I tahun ini cukup berdampak pada berkurangnya daya beli masyarakat dan persepsi kelesuan ekonomi.
Hingga saat ini, masih banyak perdebatan mengenai pelemaan daya beli masyarakat. Apakah memang terjadi secara luas, atau hanya pada kelompok atau sektor tertentu, atau justru memang ada perubahan dari perilaku konsumen saat ini.
Lepas dari hal tersebut, Andrian Tanuwijaya, Portofolio Manager Equity PT Manulife Aset Manajemen mengatakan, langkah pemerintah yang dengan sigap mencermati kondisi dan mengubah kebijakan untuk mendorong daya beli patut diapresiasi.
Diketahui, pemerintah menetapkan untuk tidak mengubah harga barang-barang subsidi seperti BBM, elpiji, dan tarif listrik yang krusial bagi masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.
Pada semseter II ini, pemerintah berupaya mempercepat goverment spending. Langkah ini diharapkan dapat membantu daya beli masyarakat.
“Walaupun maish tahap awal, beberpa aindikator mulai menunjukkan sinyal perbaikan, seperti konsumsi listrik, penjualan semen, barang modal, dan mobil komersial” terang Andrian.(*)