Jakarta – Sebagian besar mata uang melemah ditengah berkibarnya dolar AS pada perdagangan Rabu, 31 Agustus 2016. Melemahnya mata uang sejumlah negara terjadi pasca dirilisnya angka ketenagakerjaan non pertanian ADP yang kemudian meningkatkan harapan peningkatan suku bunga Fed tahun ini.
Sektor ketenagakerjaan AS berulang kali menampilkan ketangguhannya di tengah ketidakpastian global sehingga salah satu syarat peningkatan suku bunga Fed tahun ini pun terpenuhi. Pekan ini seolah menjadi pekan yang menggembirakan untuk dolar. Rangkaian data ekonomi yang positif dapat mendorong investor bullish untuk mengantarkan dolar menjadi lebih tinggi lagi karena optimisme bahwa Fed akan mengambil langkah kebijakan yang diharapkan.
“Walaupun ada wacana bahwa akan diadakan rapat live untuk meningkatkan suku bunga AS di bulan September, ini sepertinya terlalu mendadak dan ada kemungkinan bahwa Fed akan mencerna terlebih dahulu rilis data positif untuk mendukung kenaikan suku bunga di bulan Desember” terang Lukman Otunuga, Reseacrh Analyst FXTM melalui siaran pers tertulis-nya hari ini.
Lukman menguraikan, dengan semakin besarnya fokus pada data AS sebagai faktor penentu peningkatan suku bunga, perhatian pasar akan terpusat pada laporan ketenagakerjaan non pertanian (Non Farm Payroll/NFP) Jumat ini. “Apabila NFP Agustus melampaui ekspektasi, Fed mendapat alasan yang semakin kuat untuk mengambil langkah di bulan Desember” ujar Lukman.
Peningkatan optimisme bahwa Fed akan meningkatkan suku bunga tahun ini telah mengangkat Indeks Dolar ke atas level 96.00. Indeks ini menjadi bullish pada rentang waktu harian dengan harga di atas 20 SMA. “Level resistance sebelumnya yaitu 96.00 dapat berubah menjadi level support dinamis yang mengundang buyer untuk membuka jalan menuju 96.50” tutup Lukman.(*)