Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, porsi penyaluran pembiayaan multifinance di Pulau Jawa menjadi yang terbesar dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman menjelaskan, penyaluran pembiayaan multifinance di Pulau Jawa mencapai Rp294,23 triliun per Mei 2025.
“Per Mei 2025, porsi penyaluran pembiayaan multifinance di wilayah pulau Jawa mencapai sebesar 55,37 persen atau senilai Rp294,23 triliun,” ujar Agusman dalam keterangannya, dikutip Senin, 21 Juli 2025.
Baca juga: Per Mei 2025, Pembiayaan Multifinance ke Sektor Produktif Capai 46,47 Persen
Sementara itu, porsi penyaluran pembiayaan multifinance di luar Pulau Jawa tercatat sebesar 44,63 persen atau senilai Rp237,14 triliun.
Papua Selatan Catat Pertumbuhan Tertinggi
Jika dilihat dari sisi pertumbuhan, Provinsi Papua Selatan mencatat peningkatan tertinggi, yakni sebesar 92,42 persen YoY menjadi Rp452,14 miliar.
“Potensi multifinance di luar Pulau Jawa masih sangat besar, terutama untuk mendorong inklusi keuangan dan pemerataan akses pembiayaan di daerah,” jelasnya.
Baca juga: Piutang Pembiayaan Multifinance Tumbuh 2,83 Persen Jadi Rp504,58 T di Mei 2025
Lima Sektor Penyerap Pembiayaan Terbesar
Sedangkan menurut sektor, Agusman mengungkapkan terdapat lima sektor terbesar yang menerima pembiayaan multifinance per Mei 2025. Rinciannya sebagai berikut:
- Perdagangan (Rp91,97 triliun, -22,39 persen YoY)
- Penyewaan (Rp54,13 triliun, 12,83 persen YoY)
- Industri Pengolahan (Rp52,95 triliun, 13,46 persen YoY)
- Pertambangan (Rp46,01 triliun, 9,07 persen YoY)
- Jasa Lainnya (Rp45,70 triliun, 27,84 persen YoY). (*)
Editor: Yulian Saputra










