Jakarta— PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mampu membalikkan keadaan setelah merugi beberapa tahun terakhir. Pada kuartal III/2022, perseroan melaporkan pertumbuhan pendapatan sebesar 60,35% menjadi US$1,5 miliar atau senilai Rp23,6 triliun (kurs dollar AS Rp15.734).
Angka ini jauh melampaui capaian pada periode yang sama pada 2021, yakni sebesar US$ 939 juta atau Rp14,77 triliun.
Bertumbuhnya pendapatan usaha itu dikontribusikan oleh pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 57,87%, pendapatan penerbangan tidak berjadwal yang tumbuh signifikan sebesar 171,88%, dan pendapatan lainnya sebesar 27,13%.
Meroketnya pendapatan perseroan tidak lain berkat kecakapan sosok pemimpin yang sudah tidak asing lagi, yakni Irfan Setiaputra yang kini menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia. Dalam keterangan tertulisnya, Irfan berpendapat, peningkatan pendapatan yang signifikan ini menjadi sinyal positif bagi proyeksi kinerja usaha Garuda ke depan.
Kondisi ini diyakini dapat mendorong bisnis berkelanjutan perseroan, khususnya ditunjang cost structure kinerja operasi yang semakin lean dan adaptif saat menghadapi tantangan kinerja usaha.
Atas capaiannya, Irfan mendapatkan penghargaan sebagai Top 100 CEO of The Year 2022 oleh Majalah Infobank, di Pullman Hotel Jakarta, Rabu (23/11).
Sebelum didapuk menjadi direktur utama Garuda Indonesia, Irfan sudah acap kali dipercaya menduduki kursi kepemimpinan. Beberapa di antaranya sebagai Chief Executive Officer (CEO) Sigfox Indonesia-PT Kirana Solusi Utama pada 2019-2020, CEO PT Reswara Minergi Hartama pada 2017, komisaris di PT Cipta Kridatama sekaligus komisaris di PT Sanggar Sarana Baja pada 2017, dan banyak lainnya.
Saat ini, melalui strategi bisnisnya, perusahaan secara konsisten terus memaksimalkan misi transformasi menyeluruh guna mendorong re-imaging Garuda Indonesia sebagai maskapai yang simple, profitable, dan full service. Langkah itu sekaligus mengoptimalkan daya saing Garuda Indonesia dalam memasuki tahun kebangkitan sektor aviasi yang diproyeksikan mulai berlangsung pada 2023.
Di bawah kendali Irfan, transformasi ini direfleksikan pada catatan tingkat pertumbuhan penumpang Garuda Indonesia Group pada Kuartal III/2022 yang mengalami peningkatan sebesar 61,11% menjadi lebih dari 10,49 juta penumpang. Jumlah ini bergerak drastis dibandingkan pergerakan penumpang pada kuartal II/2022 sebanyak 6,5 juta penumpang.
Lebih lanjut, kinerja operasional tampak diperkuat dengan capaian angkutan kargo. Tercatat, angkutan kargo tembus sebanyak 144 ribu ton hingga kuartal III/2022. Hal tersebut selaras dengan komitmen perusahaan untuk terus memaksimalkan potensi angkutan kargo dalam menunjang aktivitas direct call komoditas ekspor unggulan nasional.
Naiknya pendapatan ini turut memperkuat outlook kinerja positif Garuda di tengah langkah realisasi rights issue, baik yang berkaitan dengan implementasi rencana perdamaian PKPU, maupun rencana penambahan struktur permodalan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp7,5 triliun. (*) Ranu Arasyki