Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) memastikan seluruh operasional PT Agrinas Pangan Nusantarat tetap berjalan normal usai ditinggal mundur Direktur Utama Joao Angelo De Sousa Mota, Senin, 11 Agustus 2025.
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia Rosan Roeslani mengatakan, sistem layanan kepada seluruh mitra dan pemangku kepentingan Agrinas berjalan seperti biasa.
Termasuk transisi kepemimpinan yang selama 6 bulan belakangan dijabat Joao Angelo De Sousa Mota sebagai Direktur Utama.
“Proses transisi kepemimpinan akan dilakukan secara tertib, terukur, dan terencana untuk memastikan kelancaran program strategis, serta kesinambungan arah dan tujuan perusahaan,” ujar Rosan, dinukil ANTARA, Kamis, 14 Agustus 2025.
Baca juga: Mundur dari Dirut Agrinas, Ini Sepak Terjang Joao Angelo De Sousa Mota
Diakuinya, Danantara Indonesia pun menghormati keputusan pribadi Joao Angelo De Sousa Mota untuk mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara.
“Keputusan ini kami hargai sebagai langkah profesional, dan akan diproses sesuai ketentuan serta tata kelola perusahaan yang berlaku,” jelasnya.
Penerapan GCG di Semua Entitas
Rosan menekankan, Danantara Indonesia menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) secara ketat di seluruh aspek operasional perusahaan.
Setiap aksi korporasi, termasuk di PT Agrinas Pangan Nusantara, dilaksanakan setelah melalui kajian kelayakan yang komprehensif dan sesuai prosedur yang berlaku.
“Proses yang sedang berjalan memastikan setiap keputusan diambil dengan prinsip kehati-hatian, mendukung keberlanjutan kinerja perusahaan, serta menjaga kepercayaan pemangku kepentingan,” ujar Rosan.
Baca juga: Di Tengah Samudra “Asal Bapak Senang”, CEO Agrinas Memilih Mundur
Sebagai pengelola investasi strategis, Rosan memastikan Danantara Indonesia berkomitmen terhadap transparansi, akuntabilitas, dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik di seluruh entitas usaha.
Alasan Pengunduran Diri
Sebelumnya, Joao Angelo De Sousa Mota mengumumkan mundur dari jabatan Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara, efektif 11 Agustus 2025. Ia menyebut pengunduran dirinya dipicu ketidakmampuan berkontribusi pada target Presiden Prabowo Subianto terkait swasembada pangan.
Menurut Joao, hal ini disebabkan kurangnya dukungan, khususnya dalam hal anggaran, yang membuat perusahaan di bawah kendalinya tidak dapat bergerak optimal setelah berada di bawah BPI Danantara. (*)
Editor: Yulian Saputra










