Jakarta–PT Bank Central Asia (BCA) mengaku, pertumbuhan kredit BCA hingga akhir tahun diprediksi masih tumbuh single digit. Hal ini selaras dengan proyeksi Bank Indonesia (BI) yang menargetkan kredit hanya tumbuh di kisaran 7-9% tahun ini.
Bank Indonesia pun mencatat posisi kredit yang disalurkan perbankan pada akhir Agustus 2016 tercatat sebesar Rp4.178,6 triliun atau tumbuh 6,7% (yoy), lebih rendah jika dibandingkan dengan Juli 2016 yang tumbuh sebesar 7,6% (yoy).
Direktur BCA Suwignyo Budiman mengatakan, masih rendahnya penyaluran kredit BCA tidak terlepas dari imbas perlambatan ekonomi. Sehingga kondisi tersebut telah berdampak kepada permintaan kredit yang masih rendah.
Adapun, hingga Agustus 2016 Bank BCA telah menyalurkan kreditnya sebesar Rp381,9 triliun atau mengalami pertumbuhan single digit yakni hanya 6,39% jika dibandingkan dengan penyaluran kredit tahun lalu diperiode yang sama.
“Kredit tahun ini tidak banyak tumbuh, artinya ekonomi dan bisnisnya kalau dilihat paras nasabahnya, mereka omzetnya turun,” ujar Suwignyo di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis, 6 Oktober 2016. (Selanjutnya : Pelemahan kredit disumbang oleh kredit korporasi…)