Jakarta – Pada hari ini (18/10), Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri telah memutuskan Prof. Dr. Mahfud MD sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dalam pemilihan presiden (pilpres) tahun 2024.
Melihat hal itu, Pengamat Pasar Modal, Wahyu Laksono, menuturkan bahwa, keputusan tersebut sebenarnya telah terantisipasi dan tidak menimbulkan kontroversi dari sisi pasar modal.
“Menurut saya kecenderungan ini sudah terantisipasi dan tiada kontroversi, friendly sentiment lah,” ucap Wahyu kepada Infobanknews di Jakarta, 18 Oktober 2023.
Baca juga: Duet Ganjar Mahfud Siap Kerja Keras Perjuangkan Nasib Rakyat
Meski begitu, Wahyu menuturkan bahwa, keadaan pasar akan berbeda jika nantinya capres Prabowo akan disandingkan dengan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapresnya.
“Beda jika nanti Prabowo-Gibran, pasar akan lebih hati-hati meresponnya, more scrutinized (lebih teliti),” imbuhnya.
Adapun, dirinya menjelaskan bahwa, siapapun calonnya nanti akan memberikan dampak yang masih wajar dan akomodatif terhadap pasar modal, dimana sentimen-sentimen negatif masih diwarnai oleh pengaruh mancanegara.
“Isu Geopolitik Israel-Palestine, Rusia-Ukraina, pelambatan ekonomi China, kebijakan moneter The Fed yang masih ketat itu, semua yang paling berdampak secara global dan domestik, masih jadi sentimen negatif,” ujar Wahyu.
Senada, Head of Research Center Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Roger MM pun menyatakan bahwa pasangan tersebut telah diantisipasi oleh pasar, sehingga pada perdagangan sesi 2 saat ini pergerakan IHSG tidak terlalu banyak berubah.
Baca juga: Mirae Asset Revisi Target IHSG jadi 7.400 Hingga Akhir Tahun, Ini Gara-Garanya
Menurutnya, deklarasi atas capres Ganjar Pranowo dan cawapres Mahfud MD tidak terlalu mengejutkan, karena pasar saat ini masih akan menantikan cawapres dari capres Prabowo Subianto.
“Jadi menurut saya tidak terlalu “surprise” lah, kalau favorit pasar saat ini saya masih melihat seimbang namun kita masih menunggu cawapres dari pak Prabowo,” tambah Roger. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra