Jakarta – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) telah memberikan perhatian khusus kepada pelaku usaha mikro dan kecil dibidang pangan, yang dikelompokkan kedalam sektor pertanian, perkebunan, maupun peternakan.
Saat ini jumlah debitur yang menerima kredit kecil BNI diketiga sektor itu mencapai lebih dari 10.000 debitur dengan nilai kredit lebih dari Rp2,3 triliun.
Corporate Secretary BNI, Ryan Kiryanto mengungkapkan, dukungan pembiayaan BNI ke sektor pertanian, perkebunan, dan Peternakan tersebar ke berbagai komoditas, yaitu antara lain unggas, tebu, sapi, padi, ternak perah, dan sawit. Pembiayaan ke sektor pangan juga diberikan oleh BNI untuk usaha jasa – jasa Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan.
“Porsi pembiayaan terbesar memang disalurkan untuk usaha peternakan sawit, unggas, dan tebu. Adapun penyalurannya sebagian besar dilakukan melalui Kredit Usaha Rakyat,” ujar Ryan dalam siaran pers di Jakarta, Senin, 27 Maret 2017.
BNI juga menyalurkan KUR secara simbolis kepada dua debitur yang bergerak di bidang usaha peternakan kambing dan perdagangan pupuk, masing-masing Rp75 juta dan Rp250 juta.
Dukungan BNI terhadap bidang-bidang usaha ini juga diberikan dalam bentuk penguatan literasi keuangan melalui pembukaan agen-agen Lakupandai dalam acara peluncuran aksi pangan yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Lembah Harau, Kabupaten lima puluh kota.
Terdapat 2 Agen46 yang diajak ke acara tersebut, antara lain Badan Usaha Milik Nagari Sungai Kamuyang.
BNI juga aktif mendukung program penyaluran bantuan-bantuan sosial bagi petani dan bantuan pertanian dari pemerintah melalui Kartu Tani.
Hingga 21 Maret 2017, BNI telah mengaktivasi lebih dari 9.400 Kartu Tani dan menyalurkan Pembiayaan melalui Kartu Tani kepada sebanyak 751 petani dengan nilai lebih dari Rp130 miliar. Para petani yang telah mendapatkan Kartu Tani menanam komoditas tebu, padi, bawang merah, dan bawang putih. (*)