Jakarta — International Institute for Management Development (IMD) bekerja sama dengan Lembaga Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LM FEB-UI) dan NuPMK Consulting kembali merilis IMD World Competitiveness Yearbook 2018 (6/6).
Pada publikasi tahun ini menunjukkan daya saing Indonesia berada pada posisi 43 dari 63 negara dari berbagai kawasan dunia yang dikumpulkan oleh IMD World Competitiveness Center.
Peringkat ini menurun dari tahun sebelumnya yang berada di posisi 42. Meskipun jika dilihat dari kawasan Asia Pasifik peringkat Indonesia justru meningkat, dari 12 menjadi 11.
Indonesia masih berada di bawah negara tetangga seperti Singapura yang berada di peringkat 3, Malaysia peringkat 22, dan Thailand peringkat menjadi 30. Sedagkan untuk peringkat 5 besar dunia ditempati oleh Amerika Serikat, Hong Kong, Singapura, Belanda, dan Swiss.
Baca juga: Jalin Kerjasama, Perbankan Indonesia Jajaki Ekspansi ke Suriname
Dari 5 faktor yang menjadi penilaian Indonesia hanya mengalami peningkatan pada faktor Kinerja perekonomian, sedangkan sisanya yaitu Efisiensi bisnis, Efisiensi pemerintah dan Infrastruktur mengalami penurunan.
Managing Director LM FEB-UI, Toto Pranoto mengatakan, beberapa keunggulan yang merupakan strategic positioning Indonesia dalam perekonomian global mencakup beberapa aspek seperti kebijakan ketenagakerjaan, kebijakan pajak, danpasar tenaga kerja.
“Jika dilihat lebih lanjut, ketiga sektor tersebut merupakan enabler factor dalam pada sektor industri dan pembangunan infrastruktur fisik. Hanya saja, daya dukung infrastruktur masih memerlukan akselerasi atau percepatan pada saat yang bersamaan. Mengingat, semua sektor pada komponen infrastruktur yang dimiliki Indonesia saat ini relatif rendah dibandingkan negara-negara tetangga,” pungkas Toto. (Dicky F Maulana)