Poin Penting
- Sistema Group dari Rusia menjajaki kerja sama dengan PT PAL untuk membangun fasilitas manufaktur kapal listrik penumpang berkapasitas 100-200 orang di Indonesia.
- Pemerintah siap memfasilitasi percepatan investasi, namun penjajakan masih tahap awal dan belum ada pembahasan nilai investasi maupun pembangunan pabrik.
- Minat investasi Rusia meluas ke sektor perhotelan, pendidikan (pengiriman tenaga pengajar bahasa Rusia), serta peluang di industri pulp dan kertas.
Jakarta – CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani membeberkan, perusahaan raksasa asal Rusia, Sistema Group, tengah menjajaki kerja sama dengan PT PAL Indonesia (Persero) untuk pembangunan fasilitas manufaktur kapal listrik penumpang di Indonesia.
Menurutnya, perusahaan tersebut berencana membangun kapal listrik penumpang berkapasitas 100–200 orang yang dapat digunakan untuk transportasi antarpulau.
“Itu mereka juga pembicaraannya sudah mulai berjalan dan rencananya mereka juga akan membuat manufakturingnya di sini,” ujar Rosan ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip ANTARA, Kamis, 20 November 2025.
Ia menjelaskan, potensi kerja sama tersebut cukup besar mengingat Indonesia membutuhkan moda transportasi laut yang ramah lingkungan.
Baca juga: Prabowo Terima Michael Bloomberg di Istana, Bahas Kolaborasi SDM hingga Danantara
Pemerintah menyatakan kesiapan untuk memfasilitasi percepatan rencana investasi ini, termasuk menjembatani pertemuan antara investor Rusia dan PT PAL.
Saat ini, ujar Rosan, penjajakan masih berada pada tahap awal dan belum ada pembicaraan mengenai nilai investasi maupun rencana pembangunan pabrik.
“Akan dikerja samakan juga, misal dengan PT PAL dan yang lain-lain,” tambahnya.
Minat Sistem Group di Sektor Lain
Diketahui, Sistema Group merupakan salah satu pemain besar di industri galangan kapal di Rusia. Selain sektor maritim, perusahaan ini juga meninjau peluang kerja sama di bidang perhotelan karena memiliki portofolio besar kepemilikan hotel di Rusia.
Baca juga: Dukung Makan Bergizi Gratis, Danantara Biayai Peternak Ayam Rp20 Triliun
Perusahaan tersebut juga menyatakan minat untuk bekerja sama dalam pengelolaan hotel di Indonesia.
Di bidang pendidikan, konglomerasi itu berencana mengirim tenaga pengajar untuk mendukung program bahasa Rusia di sejumlah universitas di Indonesia.
Pertemuan tersebut turut membuka potensi kerja sama tambahan, termasuk di sektor bubur kertas (pulp) dan kertas.
Terkait nilai investasi dari berbagai peluang tersebut, Rosan menegaskan bahwa belum ada angka yang ditetapkan karena pembahasan masih berada pada tahap awal. Sistem perizinan seperti BPOM disebut masih dalam proses oleh pihak Sistema Group. (*)
Editor: Yulian Saputra









