Jakarta – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,9 triliun disepanjang tahun 2018. Angka tersebut terlihat tumbuh sebesar 7% bila dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya.
Direktur Utama Bank Danamon Sng Seow Wah menyebut, ada beberapa pendorong laba salah satunya ialah masuknya investasi dari salah satu institusi keuangan terbesar di dunia, MUFG.
“Sejumlah hai penting terjadi atas Bank Danamon di tahun 2018 Ialu, ditandai dengan masuknya investasi dari salah satu institusi keuangan terbesar di dunia, MUFG. Hal ini menempatkan Bank Danamon sebagai bagian dari bank kelas dunia, serta merefleksikan keyakinan serta optimisme MUFG atas potensi pertumbuhan Indonesia kedepan,” kata Sng Seow Wah, Direktur Utama Bank Danamon di Jakarta, Rabu 20 Febuari 2019.
Dirinya meyakini, Bank Danamon akan terus membukukan pertumbuhan laba dari inisiatif transformasi jangka panjang. Selain itu, pihaknya juga terus melakukan diversifikasi sumber pendapatan, memperkuat layanan nasabah, serta menerapkan solusi berbasis teknologi dan digital secara komprehensif.
Sementara untuk aset, Danamon juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 5% dimana aset hingga akhir tahun 2018 tercatat sebesar Rp186,7 triliun.
Dengan rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential lntermediation Ratio pada 97,2%, Iikuiditas terkelola dengan baik. Untuk giro dan tabungan (CASA) naik stabil menjadi Rp 52,1 triliun, sementara rasio CASA berada di posisi 47,1%.
Rasio kecukupan model Danamon (capital adequacy ratio/CAR) juga tetap kuat untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang. CAR konsolidasian naik menjadi 22,2% pada akhir tahun 2018 dibandingkan 22,0% di tahun sebelumnya. (*)