Jakarta – Ruang gerak judi online masih menjadi ancaman serius, baik bagi kehidupan pribadi hingga memperlambat laju inklusi keuangan.
Ancaman tersebut mendorong berbagai pihak, termasuk industri perfilman dan teknologi keuangan seperti DANA, untuk berkolaborasi mengambil peran aktif.
Salah satunya, melalui film komedi edukatif Agen+62 yang disutradarai oleh Dinna Jasanti. Film ini menjadi medium baru untuk kembali menyuarakan bahaya judi online, dengan pendekatan yang lebih ringan untuk masyarakat.
Produser Film Agen+62 Orchida Ramadhania mengatakan, film Agen+62 dikemas dengan pendekatan komedi untuk menjangkau anak muda yang cenderung rentan terpapar judi online.
“Modus penipuan dan transaksi ilegal terus bertransformasi, menyusup ke berbagai platform digital, dan menyasar anak muda sebagai target utama,” kata Orchida dikutip Jumat, 4 Juli 2025.
Baca juga : OJK Siapkan Aturan Baru Berantas Judi Online, Ini Bocorannya
Genre film komedi dipilih bukan tanpa alasan. Sebab, kata Orchida, humor dan komedi bentuk resiliensi orang Indonesia dan simbol kekuatan sebagai bangsa. Justru lewat cara itu, pihaknya bisa membicarakan hal-hal yang sulit.
Sementara Olavina Harahap, Director of Communications DANA Indonesia mengungkapkan, pihaknya selama ini terus berupaya memberantas judi online melalui penutupan, pelaporan, dan edukasi.
Upaya tersebut, kata dia, dilakukan dengan bersinergi bersama pemerintah, regulator, tokoh masyarakat, dan kini industri perfilman. Ia mempercayai, dibutuhkan pendekatan baru untuk mengingatkan masyarakat bahwa judi online adalah penipuan yang mengancam kesejahteraan finansial.
“Lewat film ini, semoga masyarakat lebih melek digital, waspada, dan siap menjadi agen perubahan untuk menciptakan ruang digital Indonesia yang bersih dan aman,” jelasnya.
Kembangkan Teknologi Inovasi
Olavina menuturkan, dalam mengedukasi pengguna, DANA juga mengembangkan teknologi inovasi yang aman sebagai bentuk pelindungan pengguna.
Dalam fitur DANA Protection, misalnya, pengguna bisa memanfaatkan Scam Checker yang terhubung dengan Aduan Nomor Komdigi untuk mengecek nomor hingga tautan mencurigakan.
Baca juga : Budi Arie soal Tuduhan Judi Online: Lagu Lama, Kaset Rusak!
Teranyar, DANA juga menghadirkan teknologi Smart Friction untuk tingkatkan kewaspadaan sekaligus sebagai rekomendasi lapisan keamanan. Teknologi ini bisa menjadi langkah pencegahan bagi pengguna yang hendak mengirimkan uang kepada nomor terindikasi penipuan.
“Inovasi DANA terbukti berdampak, dengan lebih dari 6 juta pengguna mengakses DANA Protection setiap bulannya dan lebih dari 60 ribu pencarian nomor mencurigakan melalui Scam Checker,” akunya.
Patroli siber untuk mendeteksi dan melaporkan situs ilegal yang mencatut DANA juga dilakukan. Di tahun 2025, terdapat lebih dari 8 ribu konten perjudian yang DANA laporkan ke Komdigi.
Pentingnya kolaborasi lintas industri...
Teguh Arifiyadi, Direktur Pengawasan Sertifikasi dan Transaksi Elektronik Kementerian Komunikasi dan Digital menekankan bahwa judi online adalah tantangan sosiokultural.
"Pergerakan situs judi online ini masif, lima tahun terakhir sebelum 2023, jumlah situs judi online yang diblokir itu sekitar 800 ribu per tahun. Sekarang, dalam setahun bisa di atas tiga juta. Uniknya, bagi para pemain judi, mereka tidak merasa menjadi korban,” bebernya.
Oleh karena itu kata dia kunci utama memberantas judi online terletak pada kesadaran penggunanya. Mau berjuta-juta situs atau aplikasi yang diblokir, jika tidak ada kesadaran kolektif dari penggunanya, maka tidak akan bisa terselesaikan.
Menurutnya, kesadaran bisa dimulai dari edukasi, misalnya menonton film lalu kemudian tergerak kesadarannya. Sebab, kebutuhan akan regulasi terkait judi online ini pun menjadi urgensi yang harus dilakukan secara komprehensif dan cepat.
“Penanganan judi online ini tidak hanya tanggung jawab satu pihak, tapi jadi kerja bersama kita semua,” pungkasnya. (*)










