“Kaltim, Papua, Aceh itu daerahnya kaya akan Sumber Daya Alam, tapi mengalami pertumbuhan ekonomi yang melambat dan terkontraksi. Daerah-daerah ini terkonsentrasi di SDA 40 hingga 50 persen. Dan Kaltim terburuk dari diversifikasi besar,” ucapnya.
Melihat hal ini, BI besama Pemerintah Pusat dan Daerah terus berkoordinasi untuk mendorong daerah-daerah tersebut agar bisa mencari sumber pertumbuhan ekonomi baru selain sektor komoditas. Dengan begitu, diharapkan ketika harga komoditas merosot, maka daerah-daerah itu bisa mengandalkan sektor lain.
Adapun koordinasi yang dilakukan BI, Pempus dan Pemda tertuang dalam Rapat Koordinasi Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan BI (Rakorpusda) yang diselenggarakan di Kaltim dengan tema “Mendorong Strategi Kebijakan Diversifikasi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Daerah Untuk Menjaga Momentum Perbaikan Ekonomi Nasional”.
Tema ini diangkat sebagai langkah BI dalam mendukung upaya mewujudkan program kerja pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Evaluasi terhadap kebijakan strategis daerah, koordinasi kebijakan pusat dan daerah, inisiasi program, serta implementasinya menjadi penting, agar kebijakan nasional dapat ditransmisikan dengan baik di daerah dan mendukung tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Melalui penyelenggaraan Rakorpusda yang diikuti oleh berbagai stakeholders BI di tingkat pusat dan daerah, diharapkan dapat memberikan masukan dan rekomendasi dalam mewujudkan diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya Kalimantan Timur, dalam mendukung perbaikan ekonomi nasional. (*)
Editor: Paulus Yoga