Jakarta – Harga CPO dibuka lebih tinggi pada awal perdagangan hari Selasa, 11 Juli 2017, didukung oleh berbagai laporan seperti kenaikan harga minyak kedelai, penurunan cadangan minyak sawit di Malaysia, serta melemahnya mata uang ringgit.
Mengutip riset Monex Investindo Futures, harga CPO mendapatkan sentimen positif usai kemarin harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) dan China Dalian Commodity Exchange ditutup menguat, dipicu oleh laporan penurunan produksi.
Sentimen positif lainnya juga datang dari Malaysian Palm Oil Board (MPOB) yang melaporkan bahwa total cadangan minyak sawit di periode Juni 2017 mengalami penurunan 1.93% menjadi 1,53 juta ton dari 1,56 juta ton di bulan Mei.
Sementara untuk cadangan minyak yang sudah disuling juga mengalami penurunan sebesar 5.16% menjadi 728,656 ton dari 768,334 ton.
Untuk potensi kenaikan harga CPO pada hari ini juga datang dari pelemahan ringgit. Pukul 10:14 WIB, pergerakan ringgit terhadap dolar AS berada di level 4.2960, melemah 0.1%. Mata uang ringgit yang lebih lemah akan membuat harga minyak sawit menjadi lebih murah untuk para pemegang mata uang lainnya.
Saat ini harga CPO berada di level 2.587, dengan potensi perdagangan antara 2.535 – 2.630. Jika harga menembus ke bawah level 2.535 harga dapat bergerak lebih rendah lagi menuju ke 2.480 dan jika harga menembus ke atas level 2.630 harga berpeluang bergerak naik mengincar resisten selanjutnya di 2.680. (*)