Jakarta – Data streaming mendorong peningkatan investasi dan memberdayakan bisnis untuk berkembang. Hal ini telah menjadi concern banyak perusahaan di seluruh dunia. Bagi mereka, data streaming bagian dari era transformasi bisnis dalam mendorong performa usahanya bergerak lebih cepat.
Menurut Rully Moulany, Area Vice President Asia, Confluent, memasuki 2025, tidak hanya semakin banyak perusahaan di seluruh dunia yang menyadari potensi data real-time, mereka juga menjadi bagian dari gerakan yang membuka jalan bagi era baru inovasi bisnis.
“Bisnis yang merangkul real-time data streaming akan menetapkan tolok ukur baru untuk inovasi dan resiliensi. Pertanyaannya bukan lagi apakah transformasi ini akan terjadi, tetapi seberapa cepat perusahaan dapat memanfaatkan peluang tersebut,” kata Rully saat ditemui di Jakarta, 23 Januari 2025.
Baca juga: Seberapa Penting Data Streaming dalam Industri Perbankan?
Memasuki 2025, data streaming diklaim akan lebih berkembang. Confluent sebagai pelopor data streaming, memprediksi tren yang akan membentuk data streaming tahun ini. Seperti apa trennya?
Pertama, Rully menyoroti meningkatnya kesadaran akan pentingnya data streaming secara strategis akan mendapatkan momentum di tahun ini. Pihaknya telah menyaksikan gelombang bisnis yang lebih besar, yaitu data streaming bukan hanya alat untuk memecahkan masalah secara langsung, tetapi juga suatu pendorong untuk realisasi nilai yang mendalam dan perubahan organisasi.
“Ini adalah pergeseran yang didorong oleh semakin matangnya pasar dan meningkatnya bukti sosial dari para pengguna. Kisah sukses dari bisnis besar dan kecil menunjukkan bagaimana data streaming dapat meningkatkan pengalaman pelanggan, mendorong efisiensi dan meningkatkan profitabilitas,” jelasnya.
Diyakini, tahun ini kesadaran akan nilai strategis real-time data streaming akan meningkat dan akan menjadi bagian dari era baru transformasi bisnis.
Kedua, kata Rully, data streaming akan terus membentuk beragam industri. Keunggulan dan tantangan dari real-time data streaming adalah bahwa hal ini dapat diterapkan secara luas. Dalam layanan keuangan misalnya, teknologi ini mendorong segala hal mulai dari manajemen risiko real-time hingga penjaminan pinjaman yang lebih cepat.
“Di bidang ritel, teknologi ini mendukung perdagangan hibrida, menjembatani pengalaman online dan di dalam toko, sehingga dapat dengan mulus memfasilitasi jenis interaksi instan yang telah menjadi standar bagi para pelanggan,” jelasnya.
Ketiga, data streaming dapat semakin berdampak pada kebijakan pemerintah. Menurut Rully, real-time data streaming telah memberdayakan pemerintah untuk mengoptimalkan infrastruktur dan sumber daya publik.
Salah satu contoh pengoptimalan real-time data streaming dalam infrastruktur dan layanan publik adalah penggunaan Electronic road pricing (ERP), yang menggunakan data arus lalu lintas untuk menyesuaikan harga secara dinamis dan mengurangi kemacetan
Contoh lain adalah jaringan energi yang memanfaatkan wawasan streaming untuk menyeimbangkan pasokan dan permintaan energi terbarukan yang berfluktuasi. Seiring dengan semakin matangnya teknologi ini, implikasinya terhadap tata kelola pemerintahan sangat besar.
Baca juga: Teknologi 1datapipe Siap Bantu Lembaga Keuangan Perluas Jangkauan Kredit
Keempat, di balik makin meluasnya penggunaan data streaming, ada tantangan yang harus dihadapi terkait keamanan. Menurut Rully, tantangannya bukan hanya tentang mengadopsi data streaming, namun juga menguasai pengelolaannya untuk mewujudkan potensi penuhnya – tanpa mengorbankan kepatuhan atau kontrol.
Terakhir, kata Rully, jabatan ‘Vice President Data Streaming’ akan menjadi peran eksekutif yang lebih umum. Munculnya peran ini merupakan bukti bahwa data streaming bukan lagi sekadar upaya teknis.
“Perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik yang membangun kepemimpinan khusus dalam data streaming tidak hanya akan tetap menjadi yang terdepan di antara para pesaing, tetapi juga menetapkan tolok ukur baru untuk inovasi, kelincahan, dan dampak terhadap pelanggan di seluruh wilayah,” tutupnya. (*)










