Labuan Bajo — Ada isu menarik yang mencuat dari ajang “59th ASEAN Banking Council (ABC) Meeting” di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, NTT, Jumat, 2 Desember 2022.
Di depan sekitar 200 delegasi asosiasi perbankan dari 10 negara anggota ASEAN, Ketua Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan dua agenda utama dari acara tersebut.
Pertama, kata dia, mengangkat kembali cita-cita lama industri perbankan di kawasan ASEAN untuk menjadi satu kesatuan “ASEAN banking globe”.
“Kita ingin ASEAN menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa. Seperti kata IMF, ASEAN akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, tak hanya di kawasan tapi juga secara global,” ujar Tiko, sapaan Wakil Menteri BUMN yang di forum tersebut duduk sebagai Ketua Steering Committee 50th ABC Meeting.
Kedua, lanjut dia, pentingnya sustainbility dari currancy ke depan. Banyak perubahan terjadi di industri perbankan yang tujuannya mendukung pertumbuhan. Hal ini harus disikapi dengan memanfaatkan inovasi digital.
“Jadi, perbankan harus adaptif dalam mendukung target-target pertumbuhan dengan mempertimbangkan sustainability finance yang sesuai dengan kebutuhan ASEAN,” ujarnya. (*) DW