Pada awal tahun perseroan menargetkan penjualan akan dapat mencapai Rp10,9 triliun. Dwitya Putra
Jakarta–Pelambatan ekonomi nasional terus mempengaruhi kinerja perusahaan besar di berbagai sektor. Bahkan perusahaan yang bergerak di bidang properti seperti PT Ciputra Developmet Tbk (Ciputra) tak luput dari sengatan perlambatan ekonomi.
Ciputra mulai memangkas target prapenjualan atau marketing sales tahun ini sebesar 11,49% jadi Rp9,48 triliun hingga akhir tahun. Hal ini diakibatkan oleh menurunnya daya beli masyarakat.
Sebelumnya di awal tahun perseroan menargetkan penjualan akan dapat mencapai Rp10,9 triliun.
“Marketing sales kita turunkan jadi Rp9,48 triliun dari rencana awal yang diperkirakan itu Rp10 triliun lebih,” kata Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Ciputra, Tulus Santoso di Jakarta, Selasa, 8 September 2015.
Tulus menyebutkan, hingga saat ini realisasi marketing sales perseroan tercatat telah mencapai sekitar 50,63% dari revisi target yang ditentukan.
“Dari Rp9,48 triliun tadi, sampai saat ini sudah Rp4,8 triliun,” jelasnya.
Tulus juga menuturkan, dengan kondisi seperti sekarang ini, perseroan akan lebih memilih untuk fokus kepada proyek-proyek landed house (perumahan) yang dimiliki dibandingkan dengan proyek high rise (apartemen/perkantoran). Ditambah, kontribusi penjualan landed house lebih besar dibandingkan dengan kontribusi high rise.
“Situasi sepeti ini kita akan lebih fokus ke landed, karena performance relatif stabil meski turun. Landed itu sebesar 85% dari penjualan high rise hanya 15%,” ujarnya. (*)