Jakarta – Kecintaan mendalam Suwandi Wiratno, Direktur Utama Candra Sakti Utama Leasing (CSUL), kepada multifinance berbuah penghargaan. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) itu dianugerahi predikat sebagai “CEO of The Year 2021”, pada ajang “Top 100 CEO Forum 2021” di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa, 14 Desember 2021.
Penghargaan diberikan oleh Majalah Infobank, bekerja sama dengan Ikatan Bankir Indonesia (IBI), Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).
Penetapan predikat CEO of The Year 2021 kepada praktisi multifinance kelahiran Jakarta, 19 November 1963 itu didasarkan hasil penilaian atas kinerja perusahaan yang dipimpinnya, CSUL. Sudah hampir 10 tahun Suwandi berkarya di CSUL, anak usaha Trakindo yang bergerak di usaha pembiayaan alat-alat berat.
Selain itu, penilaian juga didasarkan pada aktivitas Suwandi sebagai Ketua Umum APPI yang dijabatnya sejak 2013. Dia sangat konsisten memperjuangkan industri, terlebih di masa pandemi Covid-19. Dia CEO yang selalu berada di garda terdepan saat industri multifinance melewati gelombang ke gelombang tantangan.
“Perannya dalam memajukan industri tidak diragukan. Catatan Infobank, dia merupakan sosok yang berada di garis terdepan ketika masalah fidusia dan debt recovery menghantam multifinance. Dia tampil dengan penuh keyakinan dan dinilai berhasil,” ujar Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group, saat acara penyerahan penghargaan.
Sosok eksekutif yang ramah dan humoris ini mengakui dirinya sangat mencintai industri pembiayaan, yang dikenal sebagai leasing. Sebab, industri multifinance dinilainya sangat mendukung dan membantu masyarakat secara luas, terutama pelaku UMKM.
“Untuk itu, penghargaan yang saya terima ini bukan untuk saya sendiri, tapi untuk industri pembiayaan. Pengabdian saya untuk industri pembiayaan,” ujar Suwandi, usai menerima penghargaan yang diberikan langsung oleh Eko B. Supriyanto
Pada kesempatan itu, Suwandi juga mengajak kepada para pelaku di industri pembiayaan untuk berubah, mengikuti perubahan yang terjadi di industri pembiayaan.
“Di tengah pandemi kita semua mengalami situasi Andy Lau, antara dilema dan galau. Kita harus masuk dalam dunia yang berubah. Perubahan tidaklah mudah kalau kita berada di comfort zone. Kita harus tumbuh. Kita alami situasi yang sulit untuk maju ke zona pertumbuhan. Kita bahkan melaui proses fire zone, zone takut, tapi kita harus lalui. Saya yakin kita bisa masuk zona perubahan dan tumbuh bersama secara positif,” papar Suwandi. (*) DW