CIMB Niaga Syariah Masih Kaji Program KUR Perumahan

CIMB Niaga Syariah Masih Kaji Program KUR Perumahan

Poin Penting

  • CIMB Niaga tengah mengkaji keterlibatan dalam program KUR Perumahan yang baru diluncurkan pemerintah pada 21 Oktober 2025.
  • Portofolio KPR Syariah CIMB Niaga tumbuh solid, dengan kontribusi mencapai 60 persen dari total pembiayaan KPR bankwide atau sekitar Rp400 miliar hingga kuartal I-2025
  • Mitigasi risiko kredit macet dilakukan secara ketat, melalui pengawasan berlapis dan analisis konservatif.

Jakarta – PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) tengah mengkaji Kredit Program Perumahan atau Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan dalam mendukung program 3 juta rumah.

KUR Perumahan merupakan program pemerintah yang diluncurkan pada 21 Oktober 2025. Lewat program ini, pemerintah mendorong bank-bank swasta untuk berpartisipasi dalam penyaluran KUR Perumahan.

“Kalau KUR Perumahan kita sedang berproses untuk mengkaji apakah itu sesuai dengan kita dan prosesnya apakah akan sama dengan pembiayaan KUR kita,” kata Head of Sharia Consumer Banking & EBB CIMB Niaga Bung Aldilla, saat peresmian Syariah Digital Branch di Gading Serpong, Banten, Rabu, 22 Oktober 2025.

Ia pun masih membutuhkan waktu untuk memutuskan apakah akan mengikuti arahan pemerintah dalam program KUR Perumahan. Meski tak menyebut kapan keputusan tersebut akan rampung.

“Jadi prosesnya masih dikaji. Jadi, kita tidak bisa bilang kita mau ikut atau tidak. Jadi belum saatnya kita bilang saat ini,” jelasnya.

Baca juga : Lewat Cara Ini, CIMB Niaga Perkuat Layanan Finansial Nasabah di Bogor

Meski begitu, sebagai salah satu bank swasta yang cukup aktif menyalurkan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) untuk perumahan, tren penyaluran kredit CIMB Niaga Syariah terbilang moncer.

“Untuk KPR kita cukup besar. Mungkin salah satu yang masuk dalam jajaran 3 besar syariah di Indonesia. Jadi, KPR kita sekitar 16 persen dari market,” bebernya.

Ia menyatakan, dari total porsi KPR Syariah CIMB Niaga sendiri, sebanyak 60 persen berasal dari syariah. Adapun, hingga kuartal I 2025, perseroan telah menyalurkan pembiayaan kepemilikan rumah syariah mencapai Rp400 miliar.

“Dari bankwide KPR CIMB Niaga jelas 60 persen itu syariah,” tegasnya. 

Menilik laman resmi perusahaan, CIMB Niaga menawarkan beberapa produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berbasis syariah yang dikenal sebagai KPR iB

Produk-produk ini tersedia untuk berbagai kebutuhan, seperti pembelian properti, renovasi, atau take over dari bank lain, dengan akad sesuai prinsip syariah. 

Mitigasi Kredit Macet

Terkait mitigasi risiko kredit macet dalam penyaluran KPR, CIMB Niaga memiliki strategi pendekatan tersendiri dengan kombinasi prinsip kehati-hatian, analisis data, dan penanganan yang konservatif.

Baca juga : KUR Perumahan Resmi Diluncurkan, Simak Syarat dan Plafonnya

“Jadi dari first line-nya, second line-nya, third line-nya itu kita pantau terus dan kita dibantu emang dengan tenaga-tenaga yang handal,” timpal Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara.

Diakui Pandji, dari sisi kredit macet (Non-Performing Loan/NPL) KPR CIMB Niaga memang mengalami tekanan. Kondisi itu sebut dia juga terjadi di bank-bank nasional.

“Ternyata hampir seluruh bank itu rata-rata yang naik itu KPR. Kenapa? Karena KPR itu rata-rata nasabahnya adalah orang yang memiliki pendapatan tetap,” terangnya.

Di mana, saat terjadi tekanan ekonomi akan memengaruhi pembayaran KPR milik masyarakat. Sebab, mereka akan lebih mengutamakan kebutuhan primer.

“Tapi kita lihat sekarang tekanannya sudah mulai berkurang,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62