Jakarta – PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) atau Paradise Properti berhasil menyelesaikan akuisisi proyek Antasari Place sejak tahun 2020 dan berhasil mencetak rekor penjualan dari 950 unit yang ditawarkan, kini telah terjual sekitar 70-80 persen.
Presiden Direktur/CEO, Anthony Prabowo Susilo, mengatakan proyek tersebut sebelumnya bernama 45Antasari yang telah dilaunching pada 2014, namun kemudian proyek itu tidak lanjut terbangun hingga tersandung kasus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada 2019.
Dia menambahkan, bahwa Antasari Place pada tahun ini telah memecahkan rekor dari sisi penjualan. Dari 980 unit yang ditawarkan, saat ini hanya tersisa 105 unit.
“Dari 980 unit itu 175 unit kita jadiin service residence, ada yang jadi Citadine ada yang jadi service residence, makanya sisa unitnya tinggal sedikit. Untuk tower keduanya lagi diracik, lagi kita pikirin mau dibangun seperti apa, apakah 2 bedroom, 3 bedroom, kita lihat marketnya,” ucap Anthony dikutip, 14 September 2025.
Baca juga: Survei BI: Harga Properti Residensial Naik Tipis di Triwulan II 2025
Perjalanan akuisisi Antasari Place dimulai pada 2020. INPP diundang sebagai salah satu investor dan setelah mendapatkan restu dari Cowel sebagai developer sebelumnya dan kreditur saat itu Bank Sinar Mas, akhirnya perseroan melakukan investment plan di September 2020.
“Kita presentasi, Maret 2021 proposal kita diterima, dan September-Oktober 2021 kita selesaikan akuisisinya. April 2022 kita langsung groundbreaking, Februari 2022 kita bangun marketing gallery, topping off April 2023, handover Desember 2024 dan sekarang sudah 80-90 persen sudah kita undang konsumen untuk handover,” cerita Anthony.
Tantangan Ekonomi
Saat ini, Anthony menyoroti, kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian. Tercermin dengan aksi demonstrasi belum lama ini, menurutnya tidak lebih sulit jika dibandingkan pandemi Covid-19 yang terjadi kemarin.
“Kalau bicara dunia perhotelan apa lagi, itu nggak mudah khususnya di Jakarta di tahun ini. Tapi buat saya apakah lebih sulit dari pandemi, nggak juga, biasa-biasa aja. Harus selalu optimis dan harus selalu menakar kantong kita sendiri dalam konteks proyek kita harus tetap bisa jalan,” ujar Anthony.
Baca juga: Insentif PPN DTP Properti 100 Persen Diperpanjang hingga Akhir 2025
Lebih jauh Anthony menjelaskan, kinerja INPP tahun ini masih dihadapkan sejumlah tantangan. Meski begitu, dia mengklaim, tahun ini kinerja INPP masih di atas tahun lalu. Hal ini berkat strategi utama perseroan yang sejak dulu tak mengandalkan MICE sebagai tulang punggung hotel milik INPP.
“Kenapa bisa begitu karena kita nggak terlalu reliance sama governance sector, makanya begitu government tahan budget kita cepet penataan di tempat-tempat lain dan tim kita cukup agile,” tambahnya. (*)
Editor: Galih Pratama










