Jakarta – Bank Indonesia (BI) dan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) kompak memangkas suku bunga acuannya. Suku bunga BI kini turun 25 basis poin (bps) menjadi 6,00 persen, sementara suku bunga acuan The Fed turun 50 bps menjadi 4,75-5,00 persen.
Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Reza Priyambada, mengatakan ada sejumlah dampak positif dari adanya pemangkasan suku bunga, salah satunya mampu mendukung pertumbuhan ekonomi.
“Dengan demikian, juga akan terimbas pada pergerakan harga saham di bursa karena dianggap kinerja para emiten akan terangkat. Pelaku pasar pun akan memiliki persepsi positif dan itu akan mengangkat indeks acuan di bursa saham,” ucap Reza kepada Infobanknews di Jakarta, 20 September 2024.
Baca juga: IHSG Cetak Rekor Baru, Harga Saham TUGU Terkerek Naik ke Level Rp1.235
Dari sisi sektor, menurutnya hampir seluruh sektor akan terkena dampak positif. Namun, biasanya dimulai dari sektor perbankan dan properti beserta turunannya seperti bahan bangunan, keramik, closet, dan sejenisnya.
“Lalu, bisa juga otomotif dan lainnya sehingga pada akhirnya hampir semua sektor terkena dampak positifnya,” imbuhnya.
Meski begitu, pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (20/9) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik merosot ke level 7.809,44 atau melemah 1,21 persen dari level 7.905,39.
Baca juga: Ini Daftar 10 Saham Top Leaders IHSG dalam Sepekan
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 856,16 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 17 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp344,44 miliar.
Di mana, hampir seluruh sektor terpantau mengalami pelemahan pada perdagangan IHSG sesi I hari ini dan hanya sektor non-siklikal yang menguat 0,53 persen. (*)
Editor: Galih Pratama