Jakarta – Siap-siap, para pemegang saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) tambahan. Bank swasta terbesar di Tanah Air ini dijadwalkan akan mencairkan dividen tunai sebesar Rp250 per saham pada hari ini, 11 April 2025.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada 12 Maret 2025, BBCA sepakat akan membagikan dividen tahun buku 2024. Adapun nilainya mencapai Rp36,9 triliun atau setara 67,33 persen dari laba bersih 2024 yang tercatat sebesar Rp54,8 triliun.
Sebelumnya, BBCA telah membagikan dividen interim Rp50/saham pada Desember 2024. Sehingga, dividen final yang akan dibagikan nanti senilai Rp250/saham. Sementara pada perdagangan kemarin, 10 April 2025, harga saham BBCA ditutup naik 3,79 persen ke Rp8.225.
Baca juga: Pertama dalam Sejarah, RUPST Allo Bank Tebar Dividen Rp233,4 Miliar
Kinerja BBCA
BBCA mencatatkan kinerja impresif sepanjang 2024. Tercatat laba bersih BCA secara konsolidasi tumbuh 12,7 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp54,8 triliun.
Raihan laba bersih tersebut ditopang oleh pertumbuhan penyaluran pembiayaan atau total kredit senilai Rp922 triliun atau mengalami pertumbuhan sebanyak 13,8 persen sepanjang 2024.
Pertumbuhan kredit BCA diikuti terjaganya kualitas pembiayaan perseroan. Rasio loan at risk (LAR) BCA membaik mencapai 5,3 persen pada 2024, dibandingkan 6,9 persen di 2023.
Penyaluran pembiayaan per Desember 2024 ditopang kredit korporasi yang tumbuh 15,7 persen yoy mencapai Rp426,8 triliun didorong oleh berbagai sektor, dengan kredit komersial naik 8,9 persen yoy mencapai Rp137,9 triliun, dan kredit UKM tumbuh 14,8 persen mencapai Rp123,8 triliun.
Dari sisi pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) BBCA tumbuh 9,5 persen yoy menjadi Rp82,3 triliun pada 2024. Pendapatan selain bunga naik 10,2 persen yoy menjadi Rp25,2 triliun, sehingga total pendapatan operasional sebesar Rp107,4 triliun atau naik 9,7 persen yoy.
Baca juga: Simak! Jadwal Pembagian Dividen “Gemuk” BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN
Rasio kredit bermasalah (NPL) BCA terjaga di angka 1,8 persen pada 2024. Lalu, dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 82 persen dari total DPK, tumbuh 4,4 persen mencapai Rp924 triliun.
Adapun, dengan ekspansi ekosistem transaksi perbankan terus-menerus, baik melalui kanal online maupun offline, total frekuensi transaksi BCA menyentuh rekor tertinggi, naik 21 persen yoy mencapai Rp36 miliar. (*)










