Jakarta – Nama Arsjad Rasjid akhir-akhir ini makin santer terdengar. Pria kelahiran Maret 1970 ini tengah menyalonkan diri sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021–2026. Musyawarah Nasional (Munas) sekaligus kontes pemilihan Ketua Umum Kadin Indonesia rencananya akan diadakan pada 26 Juni di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Di samping sebagai calon Ketum Kadin yang baru, nama Arsjad Rasjid lebih dulu familier di sektor pertambangan dan energi lantaran jabatannya sebagai Presiden Direktur PT Indika Energy, Tbk. Selain itu, ia juga merupakan komisaris PT Grab Teknologi Indonesia; Komisaris Utama PT Mitrabahtera Segara Sejati, Tbk; Komisaris Utama PT Petrosea, Tbk; Komisaris PT Net Mediatama Televisi; dan Komisaris PT Kideco Jaya Agung.
Keberhasilannya dalam membangun PT Indika Energy, Tbk pernah diakui dunia lewat World Economic Forum. Secara personal, ia berhasil menyabet penghargaan The Young Global Leader 2011 dari World Economic Forum. Sementara bagi korporasi, penghargaan The Global Growth Company sukses disematkan untuk Indika Energy pada 2010.
“Indika Energy menjadi perusahaan Indonesia pertama yang berhasil menaruh peta di World Economic Forum sebagai The Global Growth Company pada 2010,” kisah Arsjad di Jakarta, Sabtu (29/5/2021).
Pada 2005, dia terjun langsung mengelola Indika Energy sebagai Chief Operating Officer (CEO). Pada 2005, hanya ada sekitar 40 orang yang bekerja di perusahaan. Selang lima tahun kemudian, Indika Energy sukses memiliki lebih dari 10.000 karyawan.
Sejak kepimimpinannya, dia mengklaim aset Indika Energy kian meningkat pesat. Tercatat hanya dalam waktu enam tahun, ia berhasil menumbuhkan aset perusahaan hingga tujuh kali lipat. Menurutnya, capaian tersebut merupakan hasil kerjasama dari setiap karyawan yang berkontribusi di perusahaan.
“Di 2005, aset perusahaan kami sebesar Rp2,78 triliun. Naik sampai 7 kali lipat menjadi Rp18,28 triliun pada 2011. Bagi saya, achievement tersebut tidak akan terjadi tanpa gotong royong manusia sebagai ‘arwah’ dari perusahaan,” tutup Arsjad. (*)