Jakarta – Dalam perdagangan sore ini (8/1), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di level 13.900/US$ dari penutupan pasar sebelumnya (7/1) di level 13.914/US$.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan pengumuman Cadangan Devisa (Cadev) RI menjadi stimulus penguatan rupiah.
“Cadev RI menguat sebesar US$8,5 miliar atau Rp118,3 triliun secara akumulatif, sepanjang tahun 2019. Penguatan terjadi bahkan di tengah defisit neraca perdagangan nasional,” kata Ibrahim kepada infobanknews di Jakarta, Rabu 8 Januari 2020.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) merilis data cadangan devisa Indonesia pada bulan Desember tahun 2019 sebesar US$ 129,18 miliar. Angka ini meningkat US$ 2,5 miliar dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat US$126,63 miliar.
Disamping itu, Ibrahim menyebut, penguatan rupiah terjadi lantaran BI pada hari ini kembali melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi di perdagangan DNDF.
“Perdagangan tersebut sudah aktif bertransaksi dari pembukaan pagi dan kondisi global ini sudah antisipasi sebelumnya oleh Bank Indonesia, sehingga dengan sigap dan melakukan penjagaan ketat dan ekstra waspada terhadap mata uang garuda,” tambah Ibrahim.
Sedangkan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (8/1) kurs rupiah berada pada posisi Rp13.934/ US$ terlihat melemah dari posisi Rp13.919/US$ pada perdagangan kemarin (7/1). (*)
Editor: Rezkiana Np