Jakarta – Harga minyak CPO berpotensi kembali tertekan pada hari ini dengan pasar yang mencemaskan, seiring tingginya cadangan minyak sawit serta menguatnya mata uang ringgit.
CIMB Equities Research memperkirakan bahwa cadangan minyak sawit Malaysia mungkin akan naik sekitar 6% pada tingkat bulanan menjadi 2,7 juta ton pada akhir Desember dari 2,56 juta ton pada November 2017.
“Unit research mereka mengatakan bahwa laporan terbaru dari agribisnis menunjukkan adanya kekhawatiran terhadap tingginya cadangan minyak sawit,” kata Research Staff & Market Analyst Monex Investindo Futures, Faisyal, Jumat, 5 Januari 2018.
Sementara itu lanjutnya, sebuah survei yang dilakukan oleh CIMB Futures juga mengungkapkan penurunan output CPO sebesar 5% pada tingkat bulanan pada Desember 2017.
Namun ekspor minyak sawit diperkirakan akan tumbuh 8% pada tingkat bulanan karena permintaan yang kuat dan aktivitas penyimpanan cadangan kembali di India dan Uni Eropa.
Disisi lain, untuk pergerakan ringgit pukul 11:05 WIB terpantau menguat 0.2% di level 3.9960 per dolar AS. Ringgit yang menguat akan membuat harga minyak sawit menjadi lebih mahal untuk pemilik mata uang lainnya.
“Potensi rentang pergerakan hari ini terlihat di antara 2475.00 – 2600.00. Untuk sisi atasnya sebelum mengincar area 2600.00 harga harus menembus ke atas level 2570.00 terlebih dahulu dan untuk sisi bawahnya sebelum menargetkan ke area 2475.00 harga harus melewati ke bawah area 2.525 terlebih dahulu,” jelasnya. (*)