Cabai Merah Picu Inflasi Sumatera Utara Melonjak

Cabai Merah Picu Inflasi Sumatera Utara Melonjak

Medan – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara mencatatkan kenaikan harga cabai merah sehingga memicu lonjakan angka inflasi pada Juni 2019 menjadi 1,63 persen secara month to month (mtm) sementara secara year on year (yoy) mencapai 5,87 persen.

“Fluktuasi harga komoditas hortikultura, terutama cabai merah, akibat gangguan produksi mendorong tekanan inflasi ditengah sejumlah strategi pengendalian harga oleh pemerintah seperti penetapan HET,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara Wiwiek Sisto Hidayat di Medan Jumat 19 Juli 2019.

Wiwik menambahkan, harga-harga komditas pangan memang menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan dengan menyumbang inflasi sebesar 16 persen secara tahunan. Namun, untuk komoditas cabai merah sendiri memberikan kontribusi terbesar, yakni mencapai 65 persen.

Dalam rangka merespon hal tersebut dan menjaga kestabilan harga, Tim Pengendalian Inflasi Derah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota juga telah melaksanakan berbagai program untuk merumuskan program yang efektif untuk meredam volatilitas harga komoditas strategis.

Selain itu, untuk pertumbuhan ekonomi Sumatera pada triwulan I 2019 masih cukup kuat mencapai 5,30 persen (yoy), lebih tinggi dari nasional (5,07 persen, yoy). Realisasi ini ditopang oleh perbaikan kinerja sektor konstruksi.

“Sektor konstruksi terakselerasi didorong oleh berlanjutnya pembangunan proyek – proyek infrastruktur pemerintah yang bersifat multiyears. Dari sisi permintaan, perekonomian masih ditopang oleh permintaan,” kata Wiwiek.

Wiwik menambahkan, perekonomian Sumatera Utara diprediksi masih tumbuh lebih baik dibandingkan 2018. Perekonomian Sumatera Utara diperkirakan tumbuh di kisaran
5,0-5,4 persen (yoy) didorong oleh perbaikan kinerja konsumsi pemerintah, ekspor antar daerah serta berkurangnya tekanan impor luar negeri. (*)

 

Editor: Rezkiana Np

Related Posts

News Update

Top News